Dengan berbagai cara , mereka kaum salafi –wahabi yang memang gemar membuat issue-isue yang mmecahbelah kerukunan beragama tak henti-hentinya menyebarkan berbagai berita yang memprofokasi saudara ahlusunnah awam untuk membenci syiah.
Dalam berbagai media-media mereka , salafi-wahabi
menyebutkan tentang adanya seorang ulama syiah bernama Yassir Al Habib yang
getol melaknat dan melecehkan para sahabat termasuk Ummul Mukmimin Aisyah. Para
korban politik adu-domba da`i-da`I salafi
pun tak kalah semangatnya , mereka berlomba-lomba membuat postingan atau artikel yang menghujat syiah ,
diantaranya mereka menulis postingan dengan judul : YASIR AL-HABIB, di antara
ulama Syiah yang terkemuka di abad 20 yang mengkafirkan sahabat. Mereka berlomba-lomba menyebarluaskan unduhan yang mereka ambil dari Youtube. Diantaranya :
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=vvK_zRsSEqc
Disaat Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Spiritual Syiah, menerbitkan sebuah fatwa yang mengharamkan perlakuan buruk terhadap
istri Nabi, Ummul mukminin Aisyah dan melecehkan simbol-simbol (tokoh-tokoh
yang diagungkan) ahlusunah waljamaah ( Arab dan terjemah fatwa bisa dilihat di https://syiahali.wordpress.com/2014/03/22/mengkafirkan-mengutuk-mencaci-maki-para-sahabat-dan-isteri-nabi-bukan-ajaran-syiah-ahlul-bait/
). Kemunculan Yassir ALhabib dan berbagai berita seputarnya yang
disebarluaskan oleh para da`I Wahabi-salafi yang anti Negara Kesatuan Republik
Indonesia , justeru mengancam upaya persatuan sunni-syiah yang kini sedang
diperjuangkan para ulama dan tokoh-tokoh agama dari kedua madzhab besar Islam ini.
Yasser al-Habib ( http://en.wikipedia.org/wiki/Yasser_Al-Habib
), dilahirkan di Kuwait pada tahun 1979. Dari data ini saja, rasanya sangat
sulit diterima akal bila ada orang yang semuda itu bisa menjadi ulama “terkemuka”.
Dalam jenjang keilmuan di dunia Syiah ( Hauzah Ilmiah) , untuk mencapai gelar
ulama memakan waktu puluhan tahun. Rekan saya saja yang belajar 6 tahun di
Iran, sama sekali belum masuk pelajaran keagamaan yang mendalam, mereka sama
sekali belum bisa menyandang predikat ulama. Dalam 6 tahun tersebut , baru
pelajaran Logika (mantiq), Dasar Filsafat dan matematika , yang dipelajari,
sama sekali belum menyentuh pelajaran Tafsir Alquran, apalagi hadist. Sehingga para
pelajar agama di tingkat ini, belum bisa asal kutip hadist ataupun mengeluarkan
fatwa. Seorang yang belajar di hauzah lebih dari 25 tahun saja , belum tentu
bisa meraih gelar Mujtahid (ulama yang memiliki otoritas
mengeluarkan fatwa ). Lalu, dimana, darimana dan berapa lama waktu yang
dibutuhkan Yassir Alhabib meraih gelar
ulama besar atau ulama terkemukanya ?
Dari data yang saya dapatkan, Yasser
adalah lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Politik Universitas Kuwait, artinya tidak ada latar
belakang keilmuan hauzah ilmiah (sekolah keagamaan ) . ceramah-ceramahnya yang terlampau ekstrem membuatnya dipenjarakan oleh pemerintah Kuwait pada tahun
2003. http://en.wikipedia.org/wiki/Yasser_Al-Habib
Belum setahun dia ditahan , ia kemudian
dibebaskan di bawah pengampunan Amir Kuwait, namun beberapa hari kemudian
Yassir ditangkap lagi. Sebelum dijatuhi hukuman selama 25 tahun, ia
pergi meninggalkan Kuwait. Karena tidak mendapat izin dari pemerintah untuk
tinggal di Irak dan Iran, ia mendapat suaka dari pemerintah Inggris.
Di Kuwait kemudian ia memimpin Organisasi Khaddam Al-Mahdi. Setelah
mendapat suaka dari pemerintah Inggris, entah bagaimana organisasinya semakin
“makmur”. Punya kantor, koran, hauzah (semacam pesantren), majelis, yayasan dan
juga website sendiri. Karena perkembangannya yang cepat inilah muncul kecurigaan
bantuan dana dari pemerintah Inggris. Kita semakin curiga, karena pemerintah
Kuwait berulang kali meminta agar Yasser Al-Habib ditangkap namun ditolak oleh
Interpol.Seperti halnya saya, barangkali saudara pembaca pun bertanya, mengapa
Interpol membebaskannya ? Saya menduga, bahwa ini adalah bagian konspirasi
Zionisme Internasional memecah belah suni-syiah.
Hubungannya dengan Wilayatul Faqih atau kepemimpinan para ulama Syiah
nampaknya sangat tidak harmonis. Dalam situsnya, ia kerap kali mengecam ulama rujukan
sekelas, Imam Khomeini dan Ayatullah Ali Khamenei, bahkan tidak menganggapnya
sebagai mujtahid dan marja’. Ia ada di kubu yang berseberangan dengan Kepemimpinan Ulama atau Wilayatul Faqih, atau dengan kata lain, ia ada di front YANG MEMUSUHI PARA ULAMA SYIAH. Jadi bisa dikatakan bahwa Yasser Al-Habib bukan
bagian dari perjuangan ulama syiah internasional- bahkan mendirikan kubu yang
menentang mayoritas ulama Syiah yang
menghendaki persatuan dan perbaikan umat muslim. Dan karena itu saya
menduga bahwa ia merupakan bagian dari
rancangan CIA dalam menciptakan “ulama-ulama” palsu .
Konspirasi Anti-Syiah dan Adu Domba CIA (dari
www.syiahali.wordpress.com)
Sebuah
buku berjudul “A Plan to Divide and Destroy the Theology” telah terbit
di AS. Buku ini berisi wawancara detail dengan Dr. Michael Brant, mantan tangan
kanan direktur CIA. Dalam wawancara ini diungkapkan hal-hal yang sangat
mengejutkan. Dikatakan bahwa CIA telah mengalokasikan dana sebesar 900 juta US
dollar untuk melancarkan berbagai aktivitas anti-Syiah. Dr. Michael Brant
sendiri telah lama bertugas di bagian tersebut, akan tetapi ia kemudian dipecat
dengan tuduhan korupsi dan penyelewengan jabatan.
Tampaknya
dalam rangka balas dendam, ia membongkar rencana-rencana rahasia CIA ini. Brant
berkata bahwa sejak beberapa abad silam dunia Islam berada di bawah kekuasaan
negara-negara Barat. Meskipun kemudian sebagian besar negara-negara Islam ini
sudah merdeka, akan tetapi negara-negara Barat tetap menguasai kebebasan,
politik, pendidikan, dan budaya mereka, terutama sistem politik dan ekonomi
mereka. Oleh sebab itu, meski telah merdeka dari penjajahan fisik, mereka masih
banyak terikat kepada Barat.
Pada
tahun 1979, kemenangan Revolusi Islam telah menggagalkan politik-politik kami.
Pada mulanya Revolusi Islam ini dianggap hanya sebagai reaksi wajar dari
politik-politik Syah Iran. Dan setelah Syah tersingkir, kami (AS) akan
menempatkan lagi orang-orang kami di dalam pemerintahan Iran yang baru,
sehingga kami akan dapat melanjutkan politik-politik kami di Iran.
Setelah
kegagalan besar AS dalam dua tahun pertama (dikuasainya Kedubes AS di Tehran
dan hancurnya pesawat-pesawat tempur AS di Tabas) dan setelah semakin
meningkatnya kebangkitan Islam dan kebencian terhadap Barat, juga setelah
munculnya pengaruh-pengaruh Revolusi Islam Iran di kalangan Syiah di berbagai
negara–terutama Libanon, Irak, Kuwait, Bahrain, dan Pakistan—akhirnya para
pejabat tinggi CIA menggelar pertemuan besar yang disertai pula oleh
wakil-wakil dari Badan Intelijen Inggris. Inggris dikenal telah memiliki
pengalaman luas dalam berurusan dengan negara-negara ini.
Dalam
pertemuan tersebut, kami sampai pada beberapa kesimpulan, di antaranya bahwa
Revolusi Islam Iran bukan sekadar reaksi alami dari politik Syah Iran. Tetapi,
terdapat berbagai faktor dan hakikat lain, di mana faktor terkuatnya adalah
adanya kepemimpinan politik marja’iyah (kepemimpinan agama) dan
syahidnya Husain, cucu Rasulullah, 1400 tahun lalu, yang hingga kini masih
tetap diperingati oleh kaum Syiah melalui upacara-upacara kesedihan secara
luas. Sesungguhnya dua faktor ini yang membuat Syiah lebih aktif dibanding
muslimin lainnya.
Dalam
pertemuan CIA itu, telah diputuskan bahwa sebuah lembaga independen akan
didirikan untuk mempelajari Islam Syiah secara khusus dan menyusun strategi
dalam menghadapi Syiah. Bujet awal sebesar 40 juta US dolar juga telah
disediakan. Untuk penyempurnaan proyek ini, ada tiga tahap program:
- Pengumpulan informasi tentang Syiah, markas-markas dan jumlah lengkap pengikutnya.
- Program-program jangka pendek: propaganda anti-Syiah, mencetuskan permusuhan dan bentrokan besar antara Syiah dan Sunni dalam rangka membenturkan Syiah dengan suni yang merupakan mayoritas muslim, lalu menarik mereka (kaum Syiah) kepada AS.
- Program-program jangka panjang: demi merealisasikan tahap pertama, CIA telah mengutus para peneliti ke seluruh dunia, di mana enam orang dari mereka telah diutus ke Pakistan, untuk mengadakan penelitian tentang upacara kesedihan bulan Muharram.
Para
peneliti CIA ini harus mendapatkan jawaban bagi soal-soal berikut:
- Di kawasan dunia manakah kaum Syiah tinggal, dan berapa jumlah mereka?
- Bagaimanakah status sosial-ekonomi kaum Syiah, dan apa perbedaan-perbedaan di antara mereka?
- Bagaimanakah cara untuk menciptakan pertentangan internal di kalangan Syiah?
- Bagaimanakah cara memperbesar perpecahan antara Syiah dan suni?
- Mengapa mereka kuatir terhadap Syiah?
Dr.
Michael Brant berkata bahwa setelah melalui berbagai polling tahap
pertama dan setelah terkumpulnya informasi tentang pengikut Syiah di berbagai
negara, didapat poin-poin yang disepakati, sebagai berikut:
Para
marja’ Syiah adalah sumber utama kekuatan mazhab ini, yang di setiap
zaman selalu melindungi mazhab Syiah dan menjaga sendi-sendinya. Dalam sejarah
panjang Syiah, kaum ulama (para marja’) tidak pernah menyatakan baiat
(kesetiaan) kepada penguasa yang tidak Islami. Akibat fatwa Ayatullah Syirazi, marja’
Syiah saat itu, Inggris tidak mampu bertahan di Iran.
Di
Irak yang merupakan pusat terbesar ilmu-ilmu Syiah, Saddam dengan segala
kekuatan dan segenap usaha tidak mampu membasmi Syiah. Pada akhirnya, ia
terpaksa mengakhiri usahanya itu. Ketika semua pusat ilmu lain di dunia selalu
mengambil langkah beriringan dengan para penguasa, Hauzah Ilmiyah Qom justru
menggulung singgasana kerajaan tirani Syah. Di Lebanon, Ayatullah Musa Shadr
memaksa pasukan militer Inggris, Perancis, dan Israel melarikan diri. Keberadaan
Israel juga terancam oleh sang Ayatullah dalam bentuk Hizbullah.
Setelah
semua penelitian ini, kami sampai pada kesimpulan bahwa berbenturan langsung
dengan Syiah akan banyak menimbulkan kerugian, dan kemungkinan menang atas
mereka sangat kecil. Oleh sebab itu, kami mesti bekerja di balik layar. Sebagai
ganti slogan lama Inggris: “Pecah-belah dan Kuasai” (Divide and Rule),
kami memiliki slogan baru: “Pecah-belah dan Musnahkan” (Divide and
Annihilate).
Rencana
mereka sebagai berikut:
- Mendorong kelompok-kelompok yang membenci Syiah untuk melancarkan aksi-aksi anti-Syiah.
- Memanfaatkan propaganda negatif terhadap Syiah, untuk mengisolasi mereka dari masyarakat muslim lainnya.
- Mencetak buku-buku yang menghasut Syiah.
- Ketika kuantitas kelompok anti-Syiah meningkat, gunakan mereka sebagai senjata melawan Syiah (contohnya: Taliban di Afghanistan dan Sipah-e Sahabah di Pakistan).
- Menyebarkan propaganda palsu tentang para marjak dan ulama Syiah.
Orang-orang
Syiah selalu berkumpul untuk memperingati tragedi Karbala. Dalam peringatan
itu, seorang akan berceramah dan menguraikan sejarah tragedi Karbala, dan
hadirin pun mendengarkannya. Lalu mereka akan memukul dada dan melakukan
“upacara kesedihan” (azadari). Penceramah dan para pendengar ini sangat
penting bagi kita. Karena, azadari-azadari seperti inilah yang selalu
menciptakan semangat menggelora kaum Syiah dan mendorong mereka untuk selalu
siap memerangi kebatilan demi menegakkan kebenaran. Untuk itu:
- Kita harus mendapatkan orang-orang Syiah yang materialistis dan memiliki akidah lemah, tetapi memiliki kemasyhuran dan kata-kata yang berpengaruh. Karena, melalui orang-orang inilah kita bisa menyusup ke dalam upacara-upacara azadari (wafat para imam ahlulbait).
- Mencetak atau menguasai para penceramah yang tidak begitu banyak mengetahui akidah Syiah.
- Mencari sejumlah orang Syiah yang butuh duit, lalu memanfaatkan mereka untuk kampanye anti-Syiah. Sehingga, melalui tulisan-tulisan, mereka akan melemahkan fondasi-fondasi Syiah dan melemparkan kesalahan kepada para marjak dan ulama Syiah.
- Memunculkan praktik-praktik azadari yang tidak sesuai dan bertentangan dengan ajaran Syiah yang sebenarnya.
- Tampilkan praktik azadari (seburuk mungkin), sehingga muncul kesan bahwa orang-orang Syiah ini adalah sekelompok orang dungu, penuh khurafat, yang di bulan Muharram melakukan hal-hal yang mengganggu orang lain.
- Untuk menyukseskan semua rencana itu harus disediakan dana besar, termasuk mencetak penceramah-penceram ah yang dapat menistakan praktik azadari. Sehingga, mazhab Syiah yang berbasis logika itu dapat ditampilkan sebagai sesuatu yang tidak logis dan palsu. Hal ini akan memunculkan kesulitan dan perpecahan di antara mereka.
- Jika sudah demikian, tinggal kita kerahkan sedikit kekuatan untuk membasmi mereka secara tuntas.
- Kucurkan dana besar untuk mempropagandakan informasi palsu.
- Berbagai topik anti-marja’iah harus disusun, lalu diserahkan kepada para penulis bayaran untuk disebarkan kepada masyarakat luas. Marja‘iah, yang merupakan pusat kekuatan Syiah, harus dimusnahkan. Akibatnya, para pengikut Syiah akan bertebaran tanpa arah, sehingga mudah untuk menghancurkan mereka.
KELOMPOK MANA YANG MEMBERIKAN GELAR ULAMA PADA YASSIR ALHABIB ?
Seperti pembahasan diawal, bahwa untuk mencapai
jenjang keulamaan di dalam dunia syiah tidak gampang , seorang harus menimba
ilmu di Hauzah Ilmiah selama puluhan tahun . Tidak bisa seorang yang muncul di
Youtube dan kemudian diundang salah satu stasiun televisi dan tiba-tiba “sim salabim” menjadi
ulama ,seperti halnya Ustadz Maulana atau ustadz Cepot. Dalam dunia Syiah hal
tersebut sangat mustahil terjadi. Lalu bagaimana mungkin , seorang Yassir Alhabib
yang hanya lulusan Sekolah Tinggi Ilmu
Politik bisa menjadi Ulama ?
Kemudian muncul pertanyaan berikutnya .Dalam
dunia syiah, ada budaya menulis kitab di kalangan ulama. Bahkan ada semacam
persyaratan , untuk menuju jenjang keagamaan tertentu seperti gelar Hujjatul
Islam misalnya, mesti ada kitab-kitab risalah yang ditulis. Untuk menuju
jenjang Marja dalam dunia syiah, seorang mesti menulis Risalah Amaliah yang
kemudian di pertanggung jawabkan dikalangan dewan tertentu yang terdiri dari
para marja. Ayatullah Makarim Syirazy misalnya, telah menulis 140 judul buku.
Sementara Yassir Alhabib yang diberi gelar Ulama Besar oleh para da`I salafi ,
kitab apa yang pernah ia tulis ? Bagaimana bisa orang yang tidak pernah menulis
satu kitab pun bisa menjadi ulama ? Sejak kapan tradisi ini berubah ?
Menanggapi kemunculan Yasiir Alhabib yang diberi
gelar ulama syiah oleh para tokoh wahabi-salafi, Ayatullah Makarim Syirazy dalam
wawancaranya dengan Kantor Berita ABNA berkomentar , ” Pribadi ini memang tidak
tahu apa-apa, atau memang tidak berakal, namun lebih bodoh dari itu adalah
ulama-ulama Wahabi yang bersandar dengan ucapan-ucapan Yasser dengan
mengatakan, “Syiah telah menampakkan hakekat aslinya.” Ini menunjukkan mereka
berdalil dengan sesuatu yang tidak logis sebab hanya menyandarkan pendapatnya
pada satu orang yang tidak dikenal, dan tidak bersandar pada pendapat
ulama-ulama Syiah lainnya. Saya menulis sekitar 140 kitab mengenai aqidah,
tafsir, dan ilmu-ilmu lainnya dan tidak satupun dalam kitab saya, saya menulis
penghinaan terhadap istri Nabi, sementara Yasser tidak menghasilkan karya apapun
dan berbicara tanpa sanad.”
Ulama besar yang merupakan marja taklid dalam
dunia Syiah ini melanjutkan, “Kami mengatakan bahwa ucapan orang tersebut
adalah perkataan buruk dan bohong besar, dan ia tidak tahu apa-apa namun
ulama-ulama Wahabi justru bersandar pada ucapannya. Ada kemungkinan
ceramah-ceramah tidak senonoh dari orang yang bermukim di London ini adalah
sebuah konspirasi, dan Wahabi yang berada di Hijaz memanfaatkan ceramah-ceramah
itu untuk merusak citra Syiah dan menimbulkan kebingungan di kalangan umat
Islam sampai mereka mendapatkan keuntungan pribadi dari tipu muslihat ini.”
“Apakah
Wahabi lupa mengenai fatwa mati Imam Khomaeni terhadap Salman Rusdi yang telah
menghina Islam dan menyatakan bahwa ia telah murtad dari Islam? Apa mereka
ulama-ulama Wahabi itu tidak mengetahui bahwa Salman Rusdi dalam buku Ayat-ayat
Syaitannya itu bukan hanya menghina Nabi namun juga melakukan penghinaan
terhadap istri-istri Nabi tetapi mengapa mereka berdiam saja dan tidak
mengeluarkan kutukan apapun terhadap Salman Rusdi sementara Imam Khomeini
melakukannya?. Ini menunjukkan bahwa mereka bukan ahli logika dan tidak lagi
mampu berpikir sehat. Berseberangan dengan mereka, di antara ulama-ulama Sunni
mengetahui fatwa-fatwa dan pengecaman kita (ulama-ulama Syiah) dan mereka
menyatakan kegembiraannya dengan itu.” Tegasnya.
Ayatullah Makarim Syirasi di akhir pembicaraannya
mengatakan, “Kita harus lebih waspada dan berhati-hati dalam setiap diskusi dan
dialog, jawablah setiap pertanyaan dengan dalil dan hujjah yang tegas, dengan
argumen-argumen yang sehat dan kuat dan jangan melakukan hal-hal yang dapat
memicu perselisihan dan semakin memperlebar jurang perpecahan. Saya yakin umat
Islam pada akhirnya akan bergandengan tangan satu sama lain dan tidak terjebak
dalam fitnah perpecahan yang gencar dihembuskan musuh-musuh Islam.”
Selanjutnya saya pun searching di google
untuk mencari tahu lembaga Hauzah Ilmiah mana yang telah mengeluarkan gelar Ulama
pada Yasser Alhabib , tapi sekeras apapun upaya yang saya lakukan tidak ada
hasilnya. Saudara pembaca pun bisa searching di google. Tidak ada satupun
lembaga Hauzah Ilmiah yang memberikan gelar ulama kepada Yassir Alhabib.Yang
ada malah kita akan temukan banyaknya para ulama dan tokoh-tokoh besar syiah yang menghujat
Yassir Alhabib . Sayid Hassan Nasrullah mengecam
Yassir Alhabib dalam salah satu pidatonya : http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=5Gbup8j8U_o
Lucunya, disaat para ulama dan tokoh pergerakan
syiah mengecam Yassir Al habib, justeru berbagai media dan web wahabi
malah berlomba-lomba memberi gelar ulama pada Yasiir Alhabib. Diantara mereka
ada yang memberinya gelar Yassir AL Habib Ulama terkemuka syiah, Yassir Alhabib
ulama besar syiah , dan lain sebagainya. Yang lebih dahsyat lagi, ada diantara
mereka yang memberi gelar Pendeta Syiah pada Yassir Alhabib yang begitu mereka
banggakan kesyiahannya. kalau begitu, saudara pembaca tentunya sudah bisa menyimpulkan sendiri , kelompok mana yang memberikan gelar kehormatan pada Yassir Alhabib sebagi : Ulama Syiah Terkemuka .
Silakan buktikan sendiri:
http://www.konsultasisyariah.com/ahlul-bait-nabi-muhammad-saw/ . http://www.al-ahkam.net/home/content/solat-syiah-dan-mereka-mengkafirkan-sahabat
Bahkan
situs berikut memberikan gelar kehormatan kepada Yassir Habib sebagai Pendeta
Syiah, sebuah gelar baru di dunia syiah.
http://www.sunnahcare.com/2013_11_01_archive.html
http://www.tanyasyiah.com/2014/02/syiah-antek-antek-kafir.html
Bila Yassir Alhabib yang begitu dekat dengan
pemerintah Inggris dan dimusuhi para ulama Syiah dan dianggap sebagi
antek-antek CIA, yang hendak memiliki agenda memecah belah kaum muslimin, maka
bisa jadi media-media yang menyebarluaskan
berita “ Yassir Alhabib Ulama Syiah “ juga merupakan bagian dari
konspirasi CIA-ARAB-ZIONISME INTERNASIONAL. Setuju tidak ?
BENARKAH SYIAH MELAKNAT SAHABAT DAN AISYAH DALAM SHALAT MEREKA DAN
BENARKAN SETIAP TAHUN SYIAH MERAYAKAN KEGEMBIRAAN ATAS WAFATNYA AISYAH
SEBAGAIMANA YANG DICONTOHKAN YASSIR AL HABIB DAN PENGIKUTNYA ? ATAUKAH
ITU JUGA ADALAH KEBOHONGAN YANG DIHEMBUSKAN MUSUH-MUSUH ISLAM ?
Setelah membahas tentang status keulamaan Yassir Alhabib , atau asal-usul gelar keulamaan Yassir Alhabib, yang ternyata berasal dari media-media wahabi-salafi, tentunya saudara pembaca akan bertanya-tanya. Seandainya Yassir Alhabib bukan ulama syiah, lalu apakah benar seperti yang diperlihatkan dalam video Yassir Alhabib sebagaimana yang diberitakan old.gensyiah.com/pesta-tasyakuran-syiah.html?print=1, bahwa kaum syiah memang malaksanakan ritual pesta tasyakuran setiap hari wafatnya Ummul Mukminin Aisyah ? Apa benar seperti itu, atau semua hanyalah dongeng-dengeng yang dihembuskan musuh-musuh Islam ?
Dan benarkah sebagaimana yang diberitakan http://www.al-ahkam.net/home/content/solat-syiah-dan-mereka-mengkafirkan-sahabat , bahwa kaum syiah memang memasukan doa laknat terhadap Aisyah dan Abu bakar Umar dalam shalat mereka ?
Untuk menjawab ini sangatlah mudah, saudara bisa mencari Kitab Mafatihul Jinan atau Risalah Amaliah dari salah satu Marja taqlid di dunia Syiah. Mafatihul Jinan berisi berbagai amalan dan doa-doa yang dibaca di hari-hari tertentu, terjemah Kitab ini sudah diterbitkan oleh Penerbit Alhuda dan mudah didapatkan di toko-toko buku. Atau saudara pembaca bisa dengan mudah mensearchnya di google. Dalam kitab Mafatihul Jinan , saudara akan menemukan adanya hari-hari gembira atau hari rayanya muslimin syiah seperti hari kelahiran Rasulullah ( Milad ) yang dengan mudah akan saudara pembaca temukan di Bab II Kitab tersebut. Begitupun dengan doa dan amalan di hari gembira lainnya seperti hari Iedul Fitri atau Iedul Adha. tetapi saudara tidak akan menemukan hari wafat Aisyah sebagai hari raya dalam kitab tersebut . Silakan saudara buktikan sendiri.
Dalam kitab tersebut saudara akan menemukan doa ziarah yang dibaca di hari-hari gembira seperi hari lahir Rasulullah, hari Iedul Fitri dan Iedul Adha, dan dalam kitab ini saudara pembaca juga akan menemukan amalan-amalan atau doa masyhur yang dibaca di hari-hari duka seperti hari Asyura. Tetapi saudara pembaca tidak akan pernah menemukan amalan yang dibaca di hari wafat Aisyah.Tidak ada satupun Marja Syiah yang merayakan wafatnya Aisyah sebagai hari raya kecuali hanya Yassir Alhabib , yang gelar keulamaanya berasal dari media-media wahabi-salafi, semoga Allah melaknat mereka semua baik Yassir Alhabib dan media-media yang menganugerahinya gelar ulama dan gelar-gelar keagamaan lainnya.la`nat Allah atas mereka semua.
Selanjutnya saudara pembaca bisa melakukan penelitian lainnya. Silakan periksa Risalah Amaliah yang dikeluarkan Sayid Ali khamenei ataupun kitab-kitab fiqh praktis Syiah yang bisa didapatkan di Yayasan-yayasan Syiah. Saudara akan dengan mudah menemukan doa qunut. Tetapi doa qunut yang dibaca oleh Yassir Alhabib , apakah saudara pembaca akan menemukannya dalam kitab-kitab fiqh madzhab syiah ? Bila jawabannya tidak. Maka kita sampai pada kesimpulan ; bahwa perpecahan Suni Syiah termasuk kemunculan dan berbagai pemberitaan Yassir Alhabib adalah rekayasa global zionisme international untuk menghancurkan persatuan kaum muslimin.Dan Yassir Alhabib, serta seluruh media-media yang menggelarinya sebagai ulama syiah , juga adalah bagian dari konspirasi ini. Semoga Allah menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dari perpecahan.`ala Nabiyil Musthofa, Shalawat !
Setelah membahas tentang status keulamaan Yassir Alhabib , atau asal-usul gelar keulamaan Yassir Alhabib, yang ternyata berasal dari media-media wahabi-salafi, tentunya saudara pembaca akan bertanya-tanya. Seandainya Yassir Alhabib bukan ulama syiah, lalu apakah benar seperti yang diperlihatkan dalam video Yassir Alhabib sebagaimana yang diberitakan old.gensyiah.com/pesta-tasyakuran-syiah.html?print=1, bahwa kaum syiah memang malaksanakan ritual pesta tasyakuran setiap hari wafatnya Ummul Mukminin Aisyah ? Apa benar seperti itu, atau semua hanyalah dongeng-dengeng yang dihembuskan musuh-musuh Islam ?
Dan benarkah sebagaimana yang diberitakan http://www.al-ahkam.net/home/content/solat-syiah-dan-mereka-mengkafirkan-sahabat , bahwa kaum syiah memang memasukan doa laknat terhadap Aisyah dan Abu bakar Umar dalam shalat mereka ?
Untuk menjawab ini sangatlah mudah, saudara bisa mencari Kitab Mafatihul Jinan atau Risalah Amaliah dari salah satu Marja taqlid di dunia Syiah. Mafatihul Jinan berisi berbagai amalan dan doa-doa yang dibaca di hari-hari tertentu, terjemah Kitab ini sudah diterbitkan oleh Penerbit Alhuda dan mudah didapatkan di toko-toko buku. Atau saudara pembaca bisa dengan mudah mensearchnya di google. Dalam kitab Mafatihul Jinan , saudara akan menemukan adanya hari-hari gembira atau hari rayanya muslimin syiah seperti hari kelahiran Rasulullah ( Milad ) yang dengan mudah akan saudara pembaca temukan di Bab II Kitab tersebut. Begitupun dengan doa dan amalan di hari gembira lainnya seperti hari Iedul Fitri atau Iedul Adha. tetapi saudara tidak akan menemukan hari wafat Aisyah sebagai hari raya dalam kitab tersebut . Silakan saudara buktikan sendiri.
Dalam kitab tersebut saudara akan menemukan doa ziarah yang dibaca di hari-hari gembira seperi hari lahir Rasulullah, hari Iedul Fitri dan Iedul Adha, dan dalam kitab ini saudara pembaca juga akan menemukan amalan-amalan atau doa masyhur yang dibaca di hari-hari duka seperti hari Asyura. Tetapi saudara pembaca tidak akan pernah menemukan amalan yang dibaca di hari wafat Aisyah.Tidak ada satupun Marja Syiah yang merayakan wafatnya Aisyah sebagai hari raya kecuali hanya Yassir Alhabib , yang gelar keulamaanya berasal dari media-media wahabi-salafi, semoga Allah melaknat mereka semua baik Yassir Alhabib dan media-media yang menganugerahinya gelar ulama dan gelar-gelar keagamaan lainnya.la`nat Allah atas mereka semua.
Selanjutnya saudara pembaca bisa melakukan penelitian lainnya. Silakan periksa Risalah Amaliah yang dikeluarkan Sayid Ali khamenei ataupun kitab-kitab fiqh praktis Syiah yang bisa didapatkan di Yayasan-yayasan Syiah. Saudara akan dengan mudah menemukan doa qunut. Tetapi doa qunut yang dibaca oleh Yassir Alhabib , apakah saudara pembaca akan menemukannya dalam kitab-kitab fiqh madzhab syiah ? Bila jawabannya tidak. Maka kita sampai pada kesimpulan ; bahwa perpecahan Suni Syiah termasuk kemunculan dan berbagai pemberitaan Yassir Alhabib adalah rekayasa global zionisme international untuk menghancurkan persatuan kaum muslimin.Dan Yassir Alhabib, serta seluruh media-media yang menggelarinya sebagai ulama syiah , juga adalah bagian dari konspirasi ini. Semoga Allah menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dari perpecahan.`ala Nabiyil Musthofa, Shalawat !