Selasa, 25 Maret 2014

SYIAH PUNYA KA`BAH DI IRAN, MENURUT MEDIA-MEDIA SALAFI . BENARKAH ?



 

Oleh : Ki Akbar

 

Di berbagai  media mereka, kaum salafi menyebarluaskan berbagai cerita-cerita dan dongeng-dongeng seram seputar syiah. Diantaranya mereka mencomot suatu photo seorang yang menurut mereka ulama syiah sedang mengitari ka`bah di sebuah stadion. Saudara pembaca bisa mengklik beberapa media oneline mereka yang memuat kebohongan publik tentang hal tersebut  http: //mufakkir-islami.blogspot.com/2012/10/haji-sebenar-syiah-di-mana.html atau ke  https://id-id.facebook.com/syiahbukanlahislam atau ke http://arrisalah-institute.blogspot.com/2012/03/kesesatan-dan-kebencian-syiah-terhadap.html . Bagi orang-orang yang tidak memiliki akal fikiran , tentunya  mereka akan langsung termakan dan terpengaruh oleh dongeng-dongeng tersebut. “ Itu kan ada photonya, “ barangkali begitu fikir mereka.

 

Tetapi bagi orang-orang yang cerdas dan berfikiran terbuka seperti pembaca, tentunya akan muncul pertanyaan dalam fikiran saudara. Barangkali itu photo kaum muslim syiah di Iran sana yang sedang manasik haji.

 

Di www.hakekat.com misalnya,  salah satu media profokasiya kaum salafi.  Photo seorang ulama syiah bersama para pengikutnya yang sedang latihan manasik  dipajang di situs tersebut  , kemudian  para penggemar dongeng-dongeng para ustadz salafiyun berlomba-lomba mengomentari gambar tersebut dengan berbagai cemoohan yang menyakitkan hati kaum syiah yang membacanya . “ orang-orang dungu sedang thawaf di iran “ atau “ ini bukti bahwa kaum rafidog adalah bukan Islam” . Begitulah , mereka selain menggemari berita bohong, juga senang mencemooh orang-orang di luar kelompok mereka. Saya yang agak terbakar emosinya  , iseng memasang gambar anak-anak TK Muhammadiyah yang sedang melakukan manasik di halaman sekolah mereka .” Semua orang tahu, bahwa ini adalah gambar anak-anak TK Muhammadiyah sedang melakukan manasik haji di sekolah mereka. Hanya orang bodoh dan dungu yang akan mengatakan bahwa orang-orang TK Muhammadiyah punya ka`bah sendiri dan sedang melakukan ritual thawaf mengelilingi ka`bah mereka.”

 

Seandainya Kaum Muslimin Syiah punya Ka`bah di Iran

 

Seandainya Kaum Muslimin Syiah punya Ka`bah di Iran , tentunya kita semua akan mengetahui dimana lokasinya. Orang-orang syiah sangat mengetahui lokasi situs-situs bersejarah, kuburan para Nabi, Imam bahkan sahabat , mereka sangat mengetahui tempatnya. 

 

Dalam Kitab Mafatihul Jinan , disebutkan doa-doa ziarah kubur Rasulullah yang mesti dibaca  di kubur Rasulullah di Madinah. Dalam kitab tersebut jelas-jelas tertulis bahwa kota madinah adalah kubur Rasulullah. Dalam kitab tersebut juga disebutkan adanya doa-doa ziarah Amirul mukminin `Ali yang mesti dibaca di kubur sayidina Ali, di kota Najaf.  Dalam kitab tersebut disebutkan lokasi kubur Sayidina Ali, di kota Najaf. Dalam Mafatihul Jinan atau kitab-kitab syiah lainnya, kita akan mengetahui dimana lokasi kubur sayidah Aminah  ibu Rasulullah, dimana kubur sayidina Husein, dimana kubur sahabat Hamzah , atau dimana kubur sahabat Salman ALfarisi . 

 

Dalam Kitab Mafatihul jinan dan kitab-kitab amalan kaum syiah lainnya, disebutkan doa memasuki kota suci Mekkah Almukaramah, disebutkan pula tempat-tempat penuh berkah di sekitar Ka`bah diantaranya disebutkan dengan jelas dimana lokasi makam Ibrahim dan keutamaan shalat di atasnya . Dalam kitab yang merupakan kitab panduan amalannya muslim syiah tersebut, disebutkan pula tentang keutamaan tempat-tempat yang penuh berkah dan mustajabah lainnya seperti Raudhoh yang terletak di masjid Nabawi. Tetapi  tentang dimana lokasi “ka`bah Nya kaum syiah” sebagaimana yang disebutkan dalam dongeng-dongeng  para da`i Salafiyun, tentunya hanya mereka para pembuat dongeng tersebutlah yang tahu. Tidak ada satu kitab syiah pun yang memnyebutkan lokasinya, tidak ada seorang syiah pun yang mengetahui lokasinya, hanya para da`i  dan ustadz Salafi lah yang sangat mengetahui dimana tempatnya.


Sebuah Obrolan ringan sepanjang perjalanan “ Jeddah Madinah”

Kurang lebih tujuh bulan yang lalu, saya menunaikan ibadah umroh bersama rombongan yang terdiri dari 12 orang muslimin syiah asal Indonesia.  Travelnya juga travel  milik orang syiah. Dari Jeddah, kami berangkat dengan menggunakan minibus ke Madinah. Saya duduk dekat supir, orang Madura, muslim suni.

Rupanya sang supir yang tidak mengetahui bahwa rombongan yang diantarnya ini adalah orang-orang syiah , dengan penuh semangat bercerita bahwa orang-orang syiah punya ka`bah sendiri di Iran , menurut si supir, orang-orang syiah itu bukan muslim, punya ka`bah sendiri, bahkan qur`annya juga berbeda.

AlHabib Habibullah  Allatas , pembimbing umroh kami hanya senyam senyum saja mendengarnya tanpa komentar apa-apa. Mayor Hendro yang agak terpancing mendengar perkataan supir tersebut ditenangkan Habib. Untuk sementara saya hanya diam , menunggu kesempatan yang tepat untuk berbicara. Dan kesempatan itu pun tiba .

“ Maaf mas, saya dengar orang-orang syiah banyak yang umroh ?”  Tanya saya. Si supir menjawab tentunya dengan logat maduranya yang kental ,” Ya, mereka itu ada yang dari Iran, Bahrain, libanon. Biasanya mereka ke madinah dulu sebelum umroh, kabarnya sih sowan dulu ke kubur Rasulullah. Tapi mereka ambil miqotnya biasanya di Bir ` Ali . Biasanya tiap bulan rajab, mereka berdatangan untuk umroh. Jadi, Mekkah Madinah itu kalau bulan  rajab itu buanyak orang-orang syiahnya ” .

Saya kembali bertanya ,” Maaf mas, seandainya cerita bahwa  orang-orang syiah punya ka`bah sendiri di Iran itu benar, lalu untuk apa orang-orang syiah dari Iran mesti terbang ke Mekkah Madinah. Kalu memang di Iran sudah ada Ka`bah, kan tentunya mereka ga perlu jauh-jauh ke Saudi ,  cukup umrohnya di Iran saja.” Si supir inipun diam seribu bahasa. Saya kembali menimpali,” Ya mas, saya juga memang pernah baca  dari berbagai media orang-orang salafi Saudi bahwa orang-orang syiah punya ka`bah di Iran. Tapi kenapa ya, hanya media Salafi yang memberitakannya, kenapa media-media resminya Muhammadiyah atau Nahdlatul Ulama tidak memberitakannya. Kenapa hanya medianya orang-orang wahabi salafi saja yang memberitakannya?”. Si supir semakin diam membisu.

Untuk mendinginkan suasana, saya coba mengarahkan pembicaraan pada hal-hal lain di luar pembicaraan tentang syiah . Gayung pun bersambut, suasana kembali nyaman Diam-diam saya menunggu kesempatan untuk mengarahkan pembicaraan untuk membuka fikiran dan hati sang supir.

Ketika kesempatan di rasa tiba ,saya kembali bertanya ,” Maaf mas, saya dengar di Saudi ini ada beberapa pangkalan militer Amerika. Saya pernah baca di kompasiana . Benar ? “ sang supir menjawab ,” Ya, benar mas. “. Langsung saya menyela ,” kalau begitu , itulah sebabnya barangkali kenapa orang-orang Salafi Saudi yang sangat dekat dengan Amerika ini sangat benci dengan Iran. Iran sangat anti Amerika, di Iran tidak ada pangkalan militer Amerika seperti di Saudi.”. “ Ya mungkin, karena  orang-orang Saudi sangat menghormati orang-orang Amerika, “ jawab supir .


ZIARAH KE KARBALA LEBIH UTAMA DARI IBADAH HAJI, BENARKAH ORANG –ORANG SYIAH MEYAKININYA ?

Dalam kitab-kitab hadist jalur syiah yang diriwayatkan oleh para Imam ahlu bait, ada disebutkan keutamaan ziarah ke karbala. Diantaranya ada yang menyebutkan bahwa ziarah ke karbala pahalanya sama seperti haji, bahkan ada yang menyebutkan keutamaannya melebihi haji. Riwayat-riwayat inilah yang dijadikan senjata para da`I salaafi  untuk memecah belah ummat.Dengan bermodalkan riwayat-riwayat tersebut,  mereka berkomentar ,” Orang-orang syiah tidak mewajibkan haji, bagi mereka ziarah ke karbala lebih mulia dibanding haji.” mereka memecah belah kita semua dengan mengatakan berbagai hal buruk tentang syiah seperti yang bisa pembaca lihat dalam www.hakekat.com, www.syiah.net atau www.arrahmah.com salah satu media online mereka .

Mereka para da`I salafi memang mengharamkan nasioiinalisme. Mereka anti NKRI, mereka anti pancasila dan hendak meruntuhkan Republik Indonesia yang kita cintai ini dan menggantikannya dengan Negara yang didasari isme mereka, hawanafsu mereka, Negara Islam yang sesuai selera dan akal fikiran mereka. Tentu saja jelas, mereka menyimpan rencana untuk mengacak-acak , mengadu domba , mereka menginginkan chaos dan perpecahan bangsa, mereka anti kerukunan beragama. Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya saja, merupakan hal yang diharamkan para ustadz mereka. Silakan saudara buktikan sendiri bertanya langsung pada para ustadz mereka.

Kita kembali ke pembahasan sebelumnya. Seperti halnya muslimin ahlusunnah dari berbagai madzhab, kaum muslimin syiah juga memiliki pembahasan tersendiri seputar fadhoil amal. Dalam kitab-kitab ahlusunnah , ada banyak riwayat seputar fadoil amal, keutamaan amal-amal tertentu. Ada sebuah riwayat  dalam kitab hadist ahlusunnah misalnya yang menyebutkan keutamaan shalat di masjid quba ;  Barang siapa bersuci ( Berwudu ) Di rumah lalu datang ke masjid Quba dan sholat 2 rakaat didalamnya,maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah.(HR ahmad dan Nasa’i).

Dalam hadist riwayat ahlusunnah lainnya disebutkan bahwa shalat di masjid Jami` di negeri sendiri sebanyak 40 jum`at berturut-turut , pahalnya sama dengan berhaji. Ini adalah pembahasan tentang fadoil amal. Hanya orang bodoh yang mengambil riwayat-riawayat  tersebut dan berkata ,” Orang ahlusunnah tidak mewajibkan berhaji, mereka mengutamakan shalat di masjid quba lebih dari haji.”

Seandainya ada seorang yang mengaku syiah yang mengambil riwayat suni tersebut sambil berkata ,” lihat. Orang-orang suni tidak mewajibkan haji, mereka mengutamakan shalat di masjid quba dibanding haji.” , tentunya saya akan mengatakan bahwa orang syiah tersebut hanyalah orang syiah-syiahan , mereka pastinya pemecah belah , antek zionis, antek Amerika yang menghendaki perpecahan. Syiahnya hanya syiah-syiahan, kedok mereka untuk memecah belah ummat atas nama syiah.

Tentunya demikian halnya , dengan tidak bermaksud mengatakan bahwa seluruh da`i salafi adalah antek zionis dan amerika, akan tetapi dengan logika saya tadi, bila ada orang salafi yang mengaku ahlusunnah kemudian mengambil hadist syiah tentang keutamaan ziarah ke karbala dengan mengatakan bahwa orang-orang syiah tidak mewajibkan haji karena bagi mereka ziarah ke karbala lebih utama, tentunya kita semua juga akan berkata yang sama , BAHWA ORANG INI SUNI-SUNIAN< HAKEKATNYA MEREKA ADALAH ANTEK ZIONIS DAN AMERIKA YANG MENGHENDAKI PERPECAHAN DENGAN BERKEDOK AHLUSUNNAH .
Pertanyaan berikutnya adalah , apakah riwayat-riwayat seputar fadhail amal baik dari jalur sunni maupun syiah adalah sahih ? Ataukah riwayat tersebut dhoif ? Atau seandainya riwayat tersebut benar, barangkali kitalah yang salah mengartikannya. Kalau pertanyaan tersebut ditujukan pada saya dan anda pembaca , barangkali bukan kapasitasnya untuk menjawab. Karena kita tidak memahami ilmu musthola hadist. Tetapi dengan keterbatasan keilmuan kita tentang ilmu hadist, akal kita bisa sedikit memberikan gambaran.
Sebelumnya, mari kita kembali memperhatikan teks-teks hadist seputar fadhail amal tersebut :
"Barang siapa bersuci ( Berwudu ) Di rumah lalu datang ke masjid Quba dan sholat 2 rakaat didalamnya,maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah"(HR ahmad dan Nasa’i).
"Barangsiapa yang menziarahi Husein di Karbala, baginya lebih utama dari pahal haji dan umrah.” ( Al Kafi )             

Hadist-hadist di atas  adalah hadist-hadist yang menjelaskan fadhoil amal. Seperti halnya bila ada ayat Qur`an yang menyebutkan keutamaan shalat lail ( tahajud ) di atas shalat fardhu, bahwa orang yang melakukan shalat lail akan dianugerahi qaulan tsaqiila, dan diangkat ke dalam kedudukan mahmudan . Sementara dalam seluruh ayat QUr`an bahkan hadist sekalipun tidak ada yang menyebutkan bahwa shalat fardhu dapat mengangkat seseorang ke dalam derajat mahmudan. Ini menunjukan keutamaan shalat lail di banding shalat-shalat lainnya termasuk shalat fardhu sekalipun. Akan tetapi Ayat tersebut tidak bisa diartikan bahwa dengan keutamaan shalat tahajud, maka shalat wajib menjadi gugur  bila kita  melakukan shalat lail. Teks  Ayat tentang keutamaan shalat lail sama sekali tidak menyebutkan tentang gugurnya kewajiban shalat fardhu dengan melakukan shalat lail. Demikian pula halnya , Hadist yang menyebutkan bahwa shalat qabla subuh memiliki nilai pahala yang melebihi dunia dan seisinya, maka dengan adanya hadist tersebut tidak lantas seorang yang telah melakukan shalat tahajud dan shalat qabla subuh maka kewajiban shalat subuhnya kemudian menjadi tidak wajib lagi alias gugur, tidak demikian halnya.

Maka dalam hadist suni di atas, yang menyebutkan bahwa shalat di masjid Quba  memiliki fadilah dan keutamaan yang tinggi yang pahalanya lebih agung dari umroh. Kalau 2 rakaat saja pahalanya sama dengan umrah dan haji, lalu bagaimana orang yang mengerjakan shalat sunah 12 rakaat di masjid tersebut ? Tentunya pahalanya  lebih utama dari 10 x haji dan umrah. Lalu , apakah hadist tersebut bermasalah? Dari segi teks, tidak ada masalah dengan hadist tersebut. Hadist tersebut  hanya menyebutkan keutamaan shalat di masjid Quba yang nilai pahalanya setara dengan haji dan umroh, hadist tersebut sama sekali tidak menyebutkan bahwa shalat di masjid QUba bisa menggugurkan kewajiban haji dan umroh. Maka apabila ada orang yang mengaku syiah dan berkata ,” hadist tersebut menunjukan bahwa orang-orang suni tidak haji dan umroh, mereka cukup shalat di masjid Quba saja.” , maka kita pasti akan berkata bahwa ada masalah dengan cara berfikir orang ini, barangkali ada yang tidak beres dengan otaknya.

Maka dengan logika yang sama, bila kita membaca hadist-hadist  syiah yang menyebutkan bahwa berziarah ke karbala  memiliki fadilah dan keutamaan yang lebih tinggi pahalanya dari umroh dan haji. Kita  hanya akan memahami bahwa hadist-hadist  tersebut hanya berbicara tentang nilai dan keutamaan ziarah ke karbala, dan  sama sekali tidak menyebutkan bahwa ziarah ke karbala menggugurkan kewajiban haji dan umrah. Dan tidak ada satupun hadist syiah yang menyebutkan bahwa bila seseorang telah ziarah ke karbala maka baginya tidak wajib umroh dan haji, sama sekali tidak ada hadist demikian kecuali barangkali hanya ada dalam khayalan para da`I atau salafi.. Itulah sebabnya mengapa sampai detik ini, orang-orang syiah berbondong-bondong menunaikan ibadah haji dan umroh. Bahkan orang-orang Irak yang kota karbala ada dalam negeri mereka, yang sudah berulangkali  menunaikan ziarah ke karbala pun masih menunaikan ibadah haji, karena mereka meyakini bahwa  ziarah ke karbala tidak dapat menggantikan haji dan umroh. Maka apabila ada orang (salafi) yang mengaku-ngaku suni yang berkata ,” hadist tersebut menunjukan bahwa orang-orang syiah tidak haji dan umroh, mereka cukup dengan berziarah ke karbala saja.” , maka kita pasti akan berkata bahwa ada masalah dengan cara berfikir orang ini, barangkali ada yang tidak beres dengan otaknya.

Dan seandainya ada orang syiah yang datang kepadanya dan berkata ,” Pintu rumah saya lebih mahal dari tiang pondasi rumah saya.” Maka orang-orang yang berfikir seperti di atas pasti akan menyimpulkan ,” Karena pintunya orang syiah lebih mahal dan lebih berharga dari tiang pondasi rumahnya. Maka pasti rumah orang syiah tidak bertiang pondasi. Karena bagi orang syiah cukup dengan pintu saja . Seperti itulah cara berfikirnya para penganut agama salafiyun. Dan saya yakin para pembaca cukiup cerdas dan tidak menjadi korban propaganda www.hakekat.com dan berbagai media-media propaganda para da`I salafi lainnya. Karena cara berfikir mereka kurang dapat dimengerti , maka mustahil para pembaca yang berfikir sehat akan terpengaruh cara berfikir mereka.

LALU MENGAPA ZIARAH KE KARBALA MEMILIKI KEUTAMAAN ?

Kita mengetahui bahwa ibadah Haji mengajarkan nilai-nilai ketaatan dan ketunduk patuhan. Dalam ibadah haji, ada ritual thawaf , kita berputar mengelilingi ka`bah, meniru berputarnya  planet-planet mengitari matahari. Seperti halnya atom mengelilingi inti atom. Semua tunduk  patuh mengikuti hukum Ilahi. Seorang haji  dalam thawafnya mengikuti tarian ketundukan  alam semesta pada penciptaNya, ia berputar-putar thawaf , seperti halnya planet-planet yang mengitari matahari. Tunduk , patuh, berserah pada aturan Ilahi. Inilah tauhid murni.

Ritual haji diakhiri dengan qurban. Mengorbankan sedikit harta berupa hewan kurban untuk kemudian dikorbankan sebagai bentuk ketaatan kita pada Ilahi. Haji mengajarkan bagaimana berkorban harta dan berbagi pada sesama. Inilah nilai luhur yang terkandung dalam haji. Maka nilai-nilai luhur apa yang terkandung dalam ziarah ke karbala ?

Selanjutnya saya akan sedikit berbicara tentang nilai-nilai yang terkandung dalam ziarah asyura (karbala ), tanpa membahas tentang sahih tidaknya hadist-hadist tentang fadhail amal ziarah karbala. Sekali lagi karena bukan kapasitas saya untuk meneliti hadist. 

 Memperingati hari Asyura memberikan banyak pelajaran kepada manusia. Karbala mengajarkan kita kemerdekaan, mengajarkan kemanusiaan, mengajarkan kemuliaan , mengajarkan kesetiaan dan mengajarkan kebenaran. Karbala mengajarkan kita untuk siap mengorbankan diri, untuk memperjuangkan nilai-nilai kebenaran , kemerdekaan dan kemanusian . Bila sayidina Ismail yang merupakan kakek moyangya Rasulullah yang juga berarti kakek moyangnya baginda Ali , dan sayidina Husein , mengajarkan kita dengan peristiwa qurban tentang kesiapan mengorbankan diri. Maka dalam peristiwa asyuranya, sayidina Husein benar-benar mengajarkan kita berkorban untuk orang-lain, untuk kebenaran, untuk ummat kakeknya.


Dalam perjalanannya menuju Kuffah, memenuhi undangan rakyat kuffah yang tertindas, sayidina Husein ditanya oleh seseorang alasan kepergian beliau , “ AKu kesana untuk memperbaiki agama kakekku.” Jawab beliau. Dalam  riwayat lainnya disebutkan bahwa Ibnu Abbas memperingatkan sayidina Hussen , bahwa orang-orang kuffah telah mengkhianati ayahnya ( sayidina Ali) , watak orang-orang kuffah adalah penghianat , menurut Ibnu Abbas. Maka sayidina Hussen menjawab ,” Aku lebih mengetahui bagaimana tabiat mereka wahai anak pamanku.” Disebuah tempat bahkan sayidina Hussen berkata dihadapan para pengikutnya ,” Aku tahu bahwa akhir perjalananku ini ke Kuffah  adalah kematian.”. Sejarah kemudian mencatat bahwa sayidina Hussen dalam perjalanannya menuju Kuffah kemudian dicegat dan dibantai para tentara Yazid . Dari berbagai riwayat tersebut sangat jelas tergambar bahwa sayidina Hussen menerima puluhan ribu pucuk surat dari warga Kuffah yang mengeluhkan ketertindasan mereka, kemudian beliau berangkat menuju Kuffah memenuhi undangan mereka, untuk bersama-sama menentang kezhaliman . Imam Hussein sangat tahu bahwa warga Kuffah yang meminta pertolongan kepada beliau adalah para penghianat. Sayidina Hussen sudah tahu watak mereka, rakyat Kuffah. Bahkan sayidina Hussen mengetahui bahwa akhir perjalannya adalah kematian di ajalan agama kakeknya.

Nilai luhur yang bisa kita petik adalah , bahwa kita harus siap menolong orang tertindas dimanapun mereka berada, walaupun seandainya kita tahu sekalipun bahwa orang-orang yang meminta tolong tersebut justeru kelak akan mengkhianati bahkan membunuh kita sekalipun, kita tetap mesti menolongnya. Dalam peristiwa Karbala, Sayidina Hussein dan para sahabatnya yang setia  mengajarkan nilai-nilai luhur tersebut dan mencatatnya dalam sejarah dengan darah mulia beliau.


Dalam peristiwa assyuro juga kita mengenal kepahlawanan Abu Fadhl Abbas. Dalam keadaan haus, beliau menerobos kepungan para tentara Yazid yang tidak berperikemanusiaan, beliau bergerak menuju sungai Furat mengambil air untuk anak-anak yang kehausan. Beliau tidak meminum air tersebut setegukpun karena teringat oleh anak-anak yang sedang kehausan. Beliau terbunuh dalam keadaan tangan dan kaki terpotong, beliau syahid dalam keadaan masih menggigit girbah ( tempat air terbuat dari kulit) . Abu Fadhl Abbas mengajarkan pula untuk membela kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri.

Perisistiwa Karbala mengajarkan kita untuk tidak lari dan tidak takut menghadapai kondisi dan situasi apapun, bahkan seandainya seluruh teman meninggalkan kita , kawan berubah menjadi lawan, maka kita tetap berdiri di sana dan tidak mundur walaupun setapak. Itulah beberapa nilai yang diajarkan dalam peristiwa assyuro. Dan saya yakin , para pembaca mulai terbuka fikirannya dan mulai memahami mengapa ziarah ke karbala memiliki keuatamaan yang luar biasa.


8 komentar:

  1. sebagai perbandingan, saya pajang photo ulama dan pengikut syiah yang menurut www.hakekatsyiah.com sedang melakukan ritual towaf di ka`bah mereka di Iran. saya juga pajang photo saudara-saudara muslim suni sedang melakukan Manasik haji jamaah Zamzam tahun 2011 ini, diadakan di Mesjid baitul Mushthafa, Kawasan Industri Cibitung. kalo ada orang yang mengomentari bahwa ini adalah photo orang2 suni sedang ritual tawaf di ka`bah buatan mereka di cibitung, tentunya kita semua akan sepekat bahwa orang yang komentar tersebut pasti bermasalah.

    BalasHapus
  2. Sesungguhnya Allah akan memasukkan ke dalam surga siapa saja yang mentaati imam Ali WALAUPUN IA MENDURHAKAI ALLAH, dan sesungguhnya Allah akan memasukkan neraka siapa saja yang menentang imam Ali WALAUPUN IA MENTAATI ALLAH TA’ALA.”(Lihat kitab “Kasyful Yakin fi Fadhail Amiril Mukminin” karya Hasan bin Yusuf Al-Muthahhir Al-Hulli, hal.8

    BalasHapus
  3. Sesungguhnya Allah akan memasukkan ke dalam surga siapa saja yang mentaati imam Ali WALAUPUN IA MENDURHAKAI ALLAH, dan sesungguhnya Allah akan memasukkan neraka siapa saja yang menentang imam Ali WALAUPUN IA MENTAATI ALLAH TA’ALA.”(Lihat kitab “Kasyful Yakin fi Fadhail Amiril Mukminin” karya Hasan bin Yusuf Al-Muthahhir Al-Hulli, hal.8

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Penulis sangat di butakan dengan sejarah,dan menutup pengetahuan tentang Suriah,Lebanon, yaman. Penulis cenderung dekat sekali dengan orang syiah dan berpikirnya terlalu liberal. Dan lihatlah komentar diatas salah satu bukti kesyirikan mereka yg menuhankan ali. Jangan buta terhadap kitab kitab induk mereka, lihat betapa banyak kontradiksi dengan sunni, jangan juga terpengaruh taqiyah mereka sesungguhnya ucapan anda akan di pertanggung jawabkan

    BalasHapus
  6. Penulis sangat di butakan dengan sejarah,dan menutup pengetahuan tentang Suriah,Lebanon, yaman. Penulis cenderung dekat sekali dengan orang syiah dan berpikirnya terlalu liberal. Dan lihatlah komentar diatas salah satu bukti kesyirikan mereka yg menuhankan ali. Jangan buta terhadap kitab kitab induk mereka, lihat betapa banyak kontradiksi dengan sunni, jangan juga terpengaruh taqiyah mereka sesungguhnya ucapan anda akan di pertanggung jawabkan

    BalasHapus
  7. Dan juga penulis sangat lancang mengatakan antek zionis dan Amerika dan disinilah lagi lagi penulis menutup mata terhadap fakta, justru syiahlah yg bekerjasama dengan mereka, lihat Suriah siapa pembantu mereka kalau buka Amerika dan negara negara kufar,
    Sesungguhnya penulis telah keliru dalam berwala' dab bara'

    BalasHapus
  8. Komentar si Siswan Ramdan kaya k*nt*l,,Dia menuhankan Ali,Dia Buta,Siapa yg menciptakan Ali,Logika nya gini aja,Yang Menciptakan dialah yg berkuasa,bukan yg diciptakan yg berkuasa...syiah Agama gak pake akal

    BalasHapus