Oleh : Ki Akbar
Di berbagai media mereka, kaum salafi menyebarluaskan berbagai cerita-cerita dan dongeng-dongeng seram seputar syiah. Diantaranya mereka mencomot suatu photo seorang yang menurut mereka ulama syiah sedang mengitari ka`bah di sebuah stadion. Saudara pembaca bisa mengklik beberapa media oneline mereka yang memuat kebohongan publik tentang hal tersebut http: //mufakkir-islami.blogspot.com/2012/10/haji-sebenar-syiah-di-mana.html atau ke https://id-id.facebook.com/syiahbukanlahislam atau ke http://arrisalah-institute.blogspot.com/2012/03/kesesatan-dan-kebencian-syiah-terhadap.html . Bagi orang-orang yang tidak memiliki akal fikiran , tentunya mereka akan langsung termakan dan terpengaruh oleh dongeng-dongeng tersebut. “ Itu kan ada photonya, “ barangkali begitu fikir mereka.
Tetapi bagi orang-orang yang cerdas dan berfikiran terbuka seperti pembaca, tentunya akan muncul pertanyaan dalam fikiran saudara. Barangkali itu photo kaum muslim syiah di Iran sana yang sedang manasik haji.
Di www.hakekat.com misalnya, salah satu media profokasiya kaum salafi. Photo seorang ulama syiah bersama para pengikutnya yang sedang latihan manasik dipajang di situs tersebut , kemudian para penggemar dongeng-dongeng para ustadz salafiyun berlomba-lomba mengomentari gambar tersebut dengan berbagai cemoohan yang menyakitkan hati kaum syiah yang membacanya . “ orang-orang dungu sedang thawaf di iran “ atau “ ini bukti bahwa kaum rafidog adalah bukan Islam” . Begitulah , mereka selain menggemari berita bohong, juga senang mencemooh orang-orang di luar kelompok mereka. Saya yang agak terbakar emosinya , iseng memasang gambar anak-anak TK Muhammadiyah yang sedang melakukan manasik di halaman sekolah mereka .” Semua orang tahu, bahwa ini adalah gambar anak-anak TK Muhammadiyah sedang melakukan manasik haji di sekolah mereka. Hanya orang bodoh dan dungu yang akan mengatakan bahwa orang-orang TK Muhammadiyah punya ka`bah sendiri dan sedang melakukan ritual thawaf mengelilingi ka`bah mereka.”
Seandainya Kaum Muslimin Syiah punya Ka`bah di Iran
Seandainya Kaum Muslimin Syiah punya Ka`bah di Iran , tentunya kita semua akan mengetahui dimana lokasinya. Orang-orang syiah sangat mengetahui lokasi situs-situs bersejarah, kuburan para Nabi, Imam bahkan sahabat , mereka sangat mengetahui tempatnya.
Dalam Kitab Mafatihul Jinan , disebutkan doa-doa ziarah kubur Rasulullah yang mesti dibaca di kubur Rasulullah di Madinah. Dalam kitab tersebut jelas-jelas tertulis bahwa kota madinah adalah kubur Rasulullah. Dalam kitab tersebut juga disebutkan adanya doa-doa ziarah Amirul mukminin `Ali yang mesti dibaca di kubur sayidina Ali, di kota Najaf. Dalam kitab tersebut disebutkan lokasi kubur Sayidina Ali, di kota Najaf. Dalam Mafatihul Jinan atau kitab-kitab syiah lainnya, kita akan mengetahui dimana lokasi kubur sayidah Aminah ibu Rasulullah, dimana kubur sayidina Husein, dimana kubur sahabat Hamzah , atau dimana kubur sahabat Salman ALfarisi .
Dalam Kitab Mafatihul jinan dan kitab-kitab amalan kaum syiah lainnya, disebutkan doa memasuki kota suci Mekkah Almukaramah, disebutkan pula tempat-tempat penuh berkah di sekitar Ka`bah diantaranya disebutkan dengan jelas dimana lokasi makam Ibrahim dan keutamaan shalat di atasnya . Dalam kitab yang merupakan kitab panduan amalannya muslim syiah tersebut, disebutkan pula tentang keutamaan tempat-tempat yang penuh berkah dan mustajabah lainnya seperti Raudhoh yang terletak di masjid Nabawi. Tetapi tentang dimana lokasi “ka`bah Nya kaum syiah” sebagaimana yang disebutkan dalam dongeng-dongeng para da`i Salafiyun, tentunya hanya mereka para pembuat dongeng tersebutlah yang tahu. Tidak ada satu kitab syiah pun yang memnyebutkan lokasinya, tidak ada seorang syiah pun yang mengetahui lokasinya, hanya para da`i dan ustadz Salafi lah yang sangat mengetahui dimana tempatnya.
Sebuah Obrolan ringan sepanjang perjalanan “ Jeddah Madinah”
Kurang lebih tujuh bulan yang
lalu, saya menunaikan ibadah umroh bersama rombongan yang terdiri dari 12 orang
muslimin syiah asal Indonesia. Travelnya
juga travel milik orang syiah. Dari
Jeddah, kami berangkat dengan menggunakan minibus ke Madinah. Saya duduk dekat
supir, orang Madura, muslim suni.
Rupanya sang supir yang tidak
mengetahui bahwa rombongan yang diantarnya ini adalah orang-orang syiah ,
dengan penuh semangat bercerita bahwa orang-orang syiah punya ka`bah sendiri di
Iran , menurut si supir, orang-orang syiah itu bukan muslim, punya ka`bah
sendiri, bahkan qur`annya juga berbeda.
AlHabib Habibullah Allatas , pembimbing umroh kami hanya senyam
senyum saja mendengarnya tanpa komentar apa-apa. Mayor Hendro yang agak
terpancing mendengar perkataan supir tersebut ditenangkan Habib. Untuk
sementara saya hanya diam , menunggu kesempatan yang tepat untuk berbicara. Dan
kesempatan itu pun tiba .
“ Maaf mas, saya dengar
orang-orang syiah banyak yang umroh ?”
Tanya saya. Si supir menjawab tentunya dengan logat maduranya yang kental ,” Ya, mereka itu ada yang dari Iran,
Bahrain, libanon. Biasanya mereka ke madinah dulu sebelum umroh, kabarnya sih
sowan dulu ke kubur Rasulullah. Tapi mereka ambil miqotnya biasanya di Bir `
Ali . Biasanya tiap bulan rajab, mereka berdatangan untuk umroh. Jadi, Mekkah
Madinah itu kalau bulan rajab itu
buanyak orang-orang syiahnya ” .
Saya kembali bertanya ,” Maaf
mas, seandainya cerita bahwa orang-orang syiah
punya ka`bah sendiri di Iran itu benar, lalu untuk apa orang-orang syiah dari
Iran mesti terbang ke Mekkah Madinah. Kalu memang di Iran sudah ada Ka`bah, kan
tentunya mereka ga perlu jauh-jauh ke Saudi ,
cukup umrohnya di Iran saja.” Si supir inipun diam seribu bahasa. Saya
kembali menimpali,” Ya mas, saya juga memang pernah baca dari berbagai media orang-orang salafi Saudi
bahwa orang-orang syiah punya ka`bah di Iran. Tapi kenapa ya, hanya media
Salafi yang memberitakannya, kenapa media-media resminya Muhammadiyah atau
Nahdlatul Ulama tidak memberitakannya. Kenapa hanya medianya orang-orang wahabi
salafi saja yang memberitakannya?”. Si supir semakin diam membisu.
Untuk mendinginkan suasana, saya
coba mengarahkan pembicaraan pada hal-hal lain di luar pembicaraan tentang
syiah . Gayung pun bersambut, suasana kembali nyaman Diam-diam saya menunggu
kesempatan untuk mengarahkan pembicaraan untuk membuka fikiran dan hati sang
supir.
Ketika kesempatan di rasa tiba
,saya kembali bertanya ,” Maaf mas, saya dengar di Saudi ini ada beberapa
pangkalan militer Amerika. Saya pernah baca di kompasiana . Benar ? “ sang supir
menjawab ,” Ya, benar mas. “. Langsung saya menyela ,” kalau begitu , itulah
sebabnya barangkali kenapa orang-orang Salafi Saudi yang sangat dekat dengan
Amerika ini sangat benci dengan Iran. Iran sangat anti Amerika, di Iran tidak
ada pangkalan militer Amerika seperti di Saudi.”. “ Ya mungkin, karena orang-orang Saudi sangat menghormati
orang-orang Amerika, “ jawab supir .
ZIARAH KE KARBALA LEBIH UTAMA DARI IBADAH HAJI, BENARKAH ORANG –ORANG SYIAH MEYAKININYA ?
Dalam kitab-kitab hadist jalur syiah yang diriwayatkan oleh para Imam ahlu bait, ada disebutkan keutamaan ziarah ke karbala. Diantaranya ada yang menyebutkan bahwa ziarah ke karbala pahalanya sama seperti haji, bahkan ada yang menyebutkan keutamaannya melebihi haji. Riwayat-riwayat inilah yang dijadikan senjata para da`I salaafi untuk memecah belah ummat.Dengan bermodalkan riwayat-riwayat tersebut, mereka berkomentar ,” Orang-orang syiah tidak mewajibkan haji, bagi mereka ziarah ke karbala lebih mulia dibanding haji.” mereka memecah belah kita semua dengan mengatakan berbagai hal buruk tentang syiah seperti yang bisa pembaca lihat dalam www.hakekat.com, www.syiah.net atau www.arrahmah.com salah satu media online mereka .
Mereka para da`I salafi memang mengharamkan nasioiinalisme. Mereka anti NKRI, mereka anti pancasila dan hendak meruntuhkan Republik Indonesia yang kita cintai ini dan menggantikannya dengan Negara yang didasari isme mereka, hawanafsu mereka, Negara Islam yang sesuai selera dan akal fikiran mereka. Tentu saja jelas, mereka menyimpan rencana untuk mengacak-acak , mengadu domba , mereka menginginkan chaos dan perpecahan bangsa, mereka anti kerukunan beragama. Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya saja, merupakan hal yang diharamkan para ustadz mereka. Silakan saudara buktikan sendiri bertanya langsung pada para ustadz mereka.
Kita kembali ke pembahasan sebelumnya. Seperti halnya muslimin ahlusunnah dari berbagai madzhab, kaum muslimin syiah juga memiliki pembahasan tersendiri seputar fadhoil amal. Dalam kitab-kitab ahlusunnah , ada banyak riwayat seputar fadoil amal, keutamaan amal-amal tertentu. Ada sebuah riwayat dalam kitab hadist ahlusunnah misalnya yang menyebutkan keutamaan shalat di masjid quba ; Barang siapa bersuci ( Berwudu ) Di rumah lalu datang ke masjid Quba dan sholat 2 rakaat didalamnya,maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah.(HR ahmad dan Nasa’i).
Dalam hadist riwayat ahlusunnah lainnya disebutkan bahwa shalat di masjid Jami` di negeri sendiri sebanyak 40 jum`at berturut-turut , pahalnya sama dengan berhaji. Ini adalah pembahasan tentang fadoil amal. Hanya orang bodoh yang mengambil riwayat-riawayat tersebut dan berkata ,” Orang ahlusunnah tidak mewajibkan berhaji, mereka mengutamakan shalat di masjid quba lebih dari haji.”
Seandainya ada seorang yang mengaku syiah yang mengambil riwayat suni tersebut sambil berkata ,” lihat. Orang-orang suni tidak mewajibkan haji, mereka mengutamakan shalat di masjid quba dibanding haji.” , tentunya saya akan mengatakan bahwa orang syiah tersebut hanyalah orang syiah-syiahan , mereka pastinya pemecah belah , antek zionis, antek Amerika yang menghendaki perpecahan. Syiahnya hanya syiah-syiahan, kedok mereka untuk memecah belah ummat atas nama syiah.
Tentunya demikian halnya , dengan tidak bermaksud mengatakan bahwa seluruh da`i salafi adalah antek zionis dan amerika, akan tetapi dengan logika saya tadi, bila ada orang salafi yang mengaku ahlusunnah kemudian mengambil hadist syiah tentang keutamaan ziarah ke karbala dengan mengatakan bahwa orang-orang syiah tidak mewajibkan haji karena bagi mereka ziarah ke karbala lebih utama, tentunya kita semua juga akan berkata yang sama , BAHWA ORANG INI SUNI-SUNIAN< HAKEKATNYA MEREKA ADALAH ANTEK ZIONIS DAN AMERIKA YANG MENGHENDAKI PERPECAHAN DENGAN BERKEDOK AHLUSUNNAH .
Pertanyaan berikutnya adalah , apakah riwayat-riwayat seputar fadhail amal baik dari jalur sunni maupun syiah adalah
sahih ? Ataukah riwayat tersebut dhoif ? Atau seandainya riwayat
tersebut benar, barangkali kitalah yang salah mengartikannya. Kalau pertanyaan
tersebut ditujukan pada saya dan anda pembaca , barangkali bukan kapasitasnya
untuk menjawab. Karena kita tidak memahami ilmu musthola hadist. Tetapi dengan
keterbatasan keilmuan kita tentang ilmu hadist, akal kita bisa sedikit memberikan
gambaran.
Sebelumnya,
mari kita kembali memperhatikan teks-teks hadist seputar fadhail amal tersebut
:
"Barang siapa
bersuci ( Berwudu ) Di rumah lalu datang ke masjid Quba dan sholat 2 rakaat
didalamnya,maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah"(HR ahmad dan Nasa’i).
"Barangsiapa
yang menziarahi Husein di Karbala, baginya lebih utama dari pahal haji dan umrah.” ( Al
Kafi )
Hadist-hadist di atas adalah hadist-hadist yang menjelaskan fadhoil amal. Seperti halnya bila ada ayat Qur`an yang menyebutkan keutamaan shalat lail ( tahajud ) di atas shalat fardhu, bahwa orang yang melakukan shalat lail akan dianugerahi qaulan tsaqiila, dan diangkat ke dalam kedudukan mahmudan . Sementara dalam seluruh ayat QUr`an bahkan hadist sekalipun tidak ada yang menyebutkan bahwa shalat fardhu dapat mengangkat seseorang ke dalam derajat mahmudan. Ini menunjukan keutamaan shalat lail di banding shalat-shalat lainnya termasuk shalat fardhu sekalipun. Akan tetapi Ayat tersebut tidak bisa diartikan bahwa dengan keutamaan shalat tahajud, maka shalat wajib menjadi gugur bila kita melakukan shalat lail. Teks Ayat tentang keutamaan shalat lail sama sekali tidak menyebutkan tentang gugurnya kewajiban shalat fardhu dengan melakukan shalat lail. Demikian pula halnya , Hadist yang menyebutkan bahwa shalat qabla subuh memiliki nilai pahala yang melebihi dunia dan seisinya, maka dengan adanya hadist tersebut tidak lantas seorang yang telah melakukan shalat tahajud dan shalat qabla subuh maka kewajiban shalat subuhnya kemudian menjadi tidak wajib lagi alias gugur, tidak demikian halnya.
Maka dalam hadist suni di atas, yang
menyebutkan bahwa shalat di masjid Quba
memiliki fadilah dan keutamaan yang tinggi yang pahalanya lebih agung
dari umroh. Kalau 2 rakaat saja pahalanya sama dengan umrah dan haji, lalu
bagaimana orang yang mengerjakan shalat sunah 12 rakaat di masjid tersebut ? Tentunya
pahalanya lebih utama dari 10 x haji dan
umrah. Lalu , apakah hadist tersebut bermasalah? Dari segi teks, tidak ada
masalah dengan hadist tersebut. Hadist tersebut hanya menyebutkan keutamaan shalat di masjid
Quba yang nilai pahalanya setara dengan haji dan umroh, hadist tersebut sama
sekali tidak menyebutkan bahwa shalat di masjid QUba bisa menggugurkan
kewajiban haji dan umroh. Maka apabila ada orang yang mengaku syiah dan berkata
,” hadist tersebut menunjukan bahwa orang-orang suni tidak haji dan umroh, mereka
cukup shalat di masjid Quba saja.” , maka kita pasti akan berkata bahwa ada
masalah dengan cara berfikir orang ini, barangkali ada yang tidak beres dengan
otaknya.
Maka dengan logika yang sama, bila kita membaca hadist-hadist syiah yang menyebutkan bahwa berziarah ke karbala memiliki fadilah dan keutamaan yang lebih tinggi
pahalanya dari umroh dan haji. Kita hanya akan memahami bahwa hadist-hadist tersebut hanya berbicara tentang nilai dan
keutamaan ziarah ke karbala, dan sama sekali tidak menyebutkan bahwa ziarah ke
karbala menggugurkan kewajiban haji dan umrah. Dan tidak ada satupun hadist
syiah yang menyebutkan bahwa bila seseorang telah ziarah ke karbala maka
baginya tidak wajib umroh dan haji, sama sekali tidak ada hadist demikian
kecuali barangkali hanya ada dalam khayalan para da`I atau salafi.. Itulah
sebabnya mengapa sampai detik ini, orang-orang syiah berbondong-bondong
menunaikan ibadah haji dan umroh. Bahkan orang-orang Irak yang kota karbala ada
dalam negeri mereka, yang sudah berulangkali menunaikan ziarah ke karbala pun masih
menunaikan ibadah haji, karena mereka meyakini bahwa ziarah ke karbala tidak dapat menggantikan
haji dan umroh. Maka apabila ada orang
(salafi) yang mengaku-ngaku suni yang berkata ,” hadist tersebut menunjukan
bahwa orang-orang syiah tidak haji dan umroh, mereka cukup dengan berziarah ke
karbala saja.” , maka kita pasti akan berkata bahwa ada masalah dengan cara
berfikir orang ini, barangkali ada yang tidak beres dengan otaknya.
Dan seandainya ada orang syiah
yang datang kepadanya dan berkata ,” Pintu rumah saya lebih mahal dari tiang
pondasi rumah saya.” Maka orang-orang yang berfikir seperti di atas pasti akan
menyimpulkan ,” Karena pintunya orang syiah lebih mahal dan lebih berharga dari
tiang pondasi rumahnya. Maka pasti rumah orang syiah tidak bertiang pondasi.
Karena bagi orang syiah cukup dengan pintu saja . Seperti itulah cara
berfikirnya para penganut agama salafiyun. Dan saya yakin para pembaca cukiup
cerdas dan tidak menjadi korban propaganda www.hakekat.com
dan berbagai media-media propaganda para da`I salafi lainnya. Karena cara berfikir mereka kurang dapat dimengerti , maka mustahil para pembaca yang berfikir sehat akan terpengaruh cara berfikir mereka.
LALU MENGAPA ZIARAH
KE KARBALA MEMILIKI KEUTAMAAN ?
Kita mengetahui bahwa ibadah Haji
mengajarkan nilai-nilai ketaatan dan ketunduk patuhan. Dalam ibadah haji, ada
ritual thawaf , kita berputar mengelilingi ka`bah, meniru berputarnya planet-planet mengitari matahari. Seperti
halnya atom mengelilingi inti atom. Semua tunduk patuh mengikuti hukum Ilahi. Seorang
haji dalam thawafnya mengikuti tarian
ketundukan alam semesta pada
penciptaNya, ia berputar-putar thawaf , seperti halnya planet-planet yang
mengitari matahari. Tunduk , patuh, berserah pada aturan Ilahi. Inilah tauhid
murni.
Ritual haji diakhiri dengan
qurban. Mengorbankan sedikit harta berupa hewan kurban untuk kemudian
dikorbankan sebagai bentuk ketaatan kita pada Ilahi. Haji mengajarkan bagaimana
berkorban harta dan berbagi pada sesama. Inilah nilai luhur yang terkandung
dalam haji. Maka nilai-nilai luhur apa yang terkandung dalam ziarah ke karbala
?
Selanjutnya saya akan sedikit berbicara tentang nilai-nilai yang terkandung dalam ziarah asyura (karbala ), tanpa membahas tentang sahih tidaknya hadist-hadist tentang fadhail amal ziarah karbala. Sekali lagi karena bukan kapasitas saya untuk meneliti hadist.
Memperingati hari Asyura
memberikan banyak pelajaran kepada manusia. Karbala mengajarkan kita
kemerdekaan, mengajarkan kemanusiaan, mengajarkan kemuliaan , mengajarkan
kesetiaan dan mengajarkan kebenaran. Karbala mengajarkan kita untuk siap
mengorbankan diri, untuk memperjuangkan nilai-nilai kebenaran , kemerdekaan dan
kemanusian . Bila sayidina Ismail yang merupakan kakek moyangya Rasulullah yang
juga berarti kakek moyangnya baginda Ali , dan sayidina Husein , mengajarkan kita dengan peristiwa
qurban tentang kesiapan mengorbankan diri. Maka dalam peristiwa asyuranya,
sayidina Husein benar-benar mengajarkan kita berkorban untuk orang-lain, untuk
kebenaran, untuk ummat kakeknya.
Dalam perjalanannya menuju Kuffah,
memenuhi undangan rakyat kuffah yang tertindas, sayidina Husein ditanya oleh seseorang alasan
kepergian beliau , “ AKu kesana untuk memperbaiki agama kakekku.” Jawab beliau.
Dalam riwayat lainnya disebutkan bahwa
Ibnu Abbas memperingatkan sayidina Hussen , bahwa orang-orang kuffah telah
mengkhianati ayahnya ( sayidina Ali) , watak orang-orang kuffah adalah penghianat
, menurut Ibnu Abbas. Maka sayidina Hussen menjawab ,” Aku lebih mengetahui
bagaimana tabiat mereka wahai anak pamanku.” Disebuah tempat bahkan sayidina
Hussen berkata dihadapan para pengikutnya ,” Aku tahu bahwa akhir perjalananku
ini ke Kuffah adalah kematian.”. Sejarah
kemudian mencatat bahwa sayidina Hussen dalam perjalanannya menuju Kuffah
kemudian dicegat dan dibantai para tentara Yazid . Dari berbagai riwayat
tersebut sangat jelas tergambar bahwa sayidina Hussen menerima puluhan ribu
pucuk surat dari warga Kuffah yang mengeluhkan ketertindasan mereka, kemudian
beliau berangkat menuju Kuffah memenuhi undangan mereka, untuk bersama-sama
menentang kezhaliman . Imam Hussein sangat tahu bahwa warga Kuffah yang meminta
pertolongan kepada beliau adalah para penghianat. Sayidina Hussen sudah tahu
watak mereka, rakyat Kuffah. Bahkan sayidina Hussen mengetahui bahwa akhir
perjalannya adalah kematian di ajalan agama kakeknya.
Nilai luhur yang bisa kita petik
adalah , bahwa kita harus siap menolong orang tertindas dimanapun mereka
berada, walaupun seandainya kita tahu sekalipun bahwa orang-orang yang meminta
tolong tersebut justeru kelak akan mengkhianati bahkan membunuh kita sekalipun,
kita tetap mesti menolongnya. Dalam peristiwa Karbala, Sayidina Hussein dan para sahabatnya yang setia
mengajarkan nilai-nilai luhur tersebut dan mencatatnya dalam sejarah dengan
darah mulia beliau.
Dalam peristiwa assyuro juga kita
mengenal kepahlawanan Abu Fadhl Abbas. Dalam keadaan haus, beliau menerobos
kepungan para tentara Yazid yang tidak berperikemanusiaan, beliau bergerak menuju
sungai Furat mengambil air untuk anak-anak yang kehausan. Beliau tidak meminum
air tersebut setegukpun karena teringat oleh anak-anak yang sedang kehausan.
Beliau terbunuh dalam keadaan tangan dan kaki terpotong, beliau syahid dalam
keadaan masih menggigit girbah ( tempat air terbuat dari kulit) . Abu Fadhl
Abbas mengajarkan pula untuk membela kepentingan orang lain di atas kepentingan
diri sendiri.
Perisistiwa Karbala mengajarkan
kita untuk tidak lari dan tidak takut menghadapai kondisi dan situasi apapun,
bahkan seandainya seluruh teman meninggalkan kita , kawan berubah menjadi
lawan, maka kita tetap berdiri di sana dan tidak mundur walaupun setapak.
Itulah beberapa nilai yang diajarkan dalam peristiwa assyuro. Dan saya yakin ,
para pembaca mulai terbuka fikirannya dan mulai memahami mengapa ziarah ke
karbala memiliki keuatamaan yang luar biasa.
sebagai perbandingan, saya pajang photo ulama dan pengikut syiah yang menurut www.hakekatsyiah.com sedang melakukan ritual towaf di ka`bah mereka di Iran. saya juga pajang photo saudara-saudara muslim suni sedang melakukan Manasik haji jamaah Zamzam tahun 2011 ini, diadakan di Mesjid baitul Mushthafa, Kawasan Industri Cibitung. kalo ada orang yang mengomentari bahwa ini adalah photo orang2 suni sedang ritual tawaf di ka`bah buatan mereka di cibitung, tentunya kita semua akan sepekat bahwa orang yang komentar tersebut pasti bermasalah.
BalasHapusSesungguhnya Allah akan memasukkan ke dalam surga siapa saja yang mentaati imam Ali WALAUPUN IA MENDURHAKAI ALLAH, dan sesungguhnya Allah akan memasukkan neraka siapa saja yang menentang imam Ali WALAUPUN IA MENTAATI ALLAH TA’ALA.”(Lihat kitab “Kasyful Yakin fi Fadhail Amiril Mukminin” karya Hasan bin Yusuf Al-Muthahhir Al-Hulli, hal.8
BalasHapusSesungguhnya Allah akan memasukkan ke dalam surga siapa saja yang mentaati imam Ali WALAUPUN IA MENDURHAKAI ALLAH, dan sesungguhnya Allah akan memasukkan neraka siapa saja yang menentang imam Ali WALAUPUN IA MENTAATI ALLAH TA’ALA.”(Lihat kitab “Kasyful Yakin fi Fadhail Amiril Mukminin” karya Hasan bin Yusuf Al-Muthahhir Al-Hulli, hal.8
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPenulis sangat di butakan dengan sejarah,dan menutup pengetahuan tentang Suriah,Lebanon, yaman. Penulis cenderung dekat sekali dengan orang syiah dan berpikirnya terlalu liberal. Dan lihatlah komentar diatas salah satu bukti kesyirikan mereka yg menuhankan ali. Jangan buta terhadap kitab kitab induk mereka, lihat betapa banyak kontradiksi dengan sunni, jangan juga terpengaruh taqiyah mereka sesungguhnya ucapan anda akan di pertanggung jawabkan
BalasHapusPenulis sangat di butakan dengan sejarah,dan menutup pengetahuan tentang Suriah,Lebanon, yaman. Penulis cenderung dekat sekali dengan orang syiah dan berpikirnya terlalu liberal. Dan lihatlah komentar diatas salah satu bukti kesyirikan mereka yg menuhankan ali. Jangan buta terhadap kitab kitab induk mereka, lihat betapa banyak kontradiksi dengan sunni, jangan juga terpengaruh taqiyah mereka sesungguhnya ucapan anda akan di pertanggung jawabkan
BalasHapusDan juga penulis sangat lancang mengatakan antek zionis dan Amerika dan disinilah lagi lagi penulis menutup mata terhadap fakta, justru syiahlah yg bekerjasama dengan mereka, lihat Suriah siapa pembantu mereka kalau buka Amerika dan negara negara kufar,
BalasHapusSesungguhnya penulis telah keliru dalam berwala' dab bara'
Komentar si Siswan Ramdan kaya k*nt*l,,Dia menuhankan Ali,Dia Buta,Siapa yg menciptakan Ali,Logika nya gini aja,Yang Menciptakan dialah yg berkuasa,bukan yg diciptakan yg berkuasa...syiah Agama gak pake akal
BalasHapus