Senin, 14 April 2014

BENARKAH NABINYA ORANG SYIAH ADALAH ALI ? MENJAWAB TUDUHAN PARA USTADZ SALAFI III



Mencium  dan menyembah adalah dua kata yang berbeda

Setelah beristirahat sejenak untuk shalat. Diskusi pun dilanjutkan. Saya membawa sebuah buku dan memperlihatkannya pada Pak H “ Dalam Buku Berjudul Mencari Kebenaran , yang ditulis oleh : Kantor  Ayatullah Uzma Musawi Ardabili yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Muhammad Syamsul Arif, pada halaman 186 diceritakan adanya dialog antara seorang Muslim syiah dengan pengikut agama Baha`i. Disana jelas-jelas diceritakan bahwa Muslim syiah tersebut membantah argument Baha`I yang menganggap bahwa kata Khataman Nabiyin hanaya sekedar segel para Nabi. Muslim syiah dengan tegas berhujjah bahwa khataman nabiyin artinya adalah penutup para Nabi. Selain itu, dalam buku Shi`ithe Islam yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dengan judul Islam Syiah , Pada Bab V Tentang Kenabian , jelas-jelas menyebutkan bahwa Nubuwah berakhir dengan kenabian Muhammad Rasulullah. Antum bisa mengetahui dusta atau tidaknya issue yang disebarkan para musuh-musuh syiah hanya dengan mengakjinya langsung di buku-buku syiah, bukan dari buku-buku yang dibuat oleh musuh-musuh syiah, musuh-musuh persatuan ummat.” Lanjut saya .

“Oya, sebelumnya maaf. Saya pernah melihat foto orang-orang syiah sedang menciumi pusara Ali. Foto tersebut dikomentari para ustadz kami dengan tuduhan bahwa orang-orang syiah menyembah Ali . Apakah ini benar ? “ sela Pak H.

“ Itulah sebabnya mengapa di Hauzah-hauzah ( Pesantren ) syiah, seorang thalabeh atau pelajara agama dalam 5 tahun pertama hanya melulu mempelajari Logika ( Mantiq), Pengantar Filsafat , dan Matematika, sama sekali belum mempelajari tafsir dan hadist. Hal ini dimaksudkan agar akal seorang pengkaji agama dapat berfikir logis dan sempurna . Berbeda dengan aliran salafi yang begitu masuk pesantren atau ma`had , langsung mengkaji Qur`an Hadist, dalam 5 tahun belajar sudah berani menghukumi orang lain . Para ustadz wahabi-salafi yang tidak belajar ilmu logika ini bahkan tidak bisa membedakan antara mencium dan menyembah. MENYEMBAH DAN MENCIUM ADALAH DUA KATA YANG BERBEDA. MENCIUM ADALAH EKSPRESI KECINTAAN. SEORANG SUAMI MENCIUM PERUT ISTERINYA YANG SEDANG HAMIL , BUKAN KARENA MENYEMBAH PERUT ISTERINYA, ATAU KARENA MENGANGGAP PERUT ISTERINYA MEMILIKI SIFAT-SIFAT RUBUBIAH.HANYA ORANG BODOH YANG BERPENDAPAT BEGITU. TETAPI SEORANG SUAMI YANG MENGELUS ATAU MENCIUM PERUT ISTERINYA ADALAH MERUPAKAN EKSPRESI RASA CINTA SANG SUAMI TERHADAP BAYI YANG DIKANDUNG. ANAK USTADZ JEFRI ALBUKHORI PUN MENCIUM FOTO AYAHNYA YANG DIPASANG DI DEPAN PUSARA ALMARHUM JUGA MERUPAKAN EKSPRESI KECINTAAN. TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN PENYEMBAHAN. KITA TAHU BAHWA ANAK ALMARHUM MENGEKSPRESIKAN CINTANYA PADA ALMARHUM USTADZ JEFRI DENGAN CARA MENCIUM FOTO PUSARA . SAAT ANAK USTADZ JEFRI MENCIUM PUSARA ALMARHUM SANG AYAH, BUKAN KARENA RITUAL TERTENTU, TIDAK ADA YANG MENGHARUSKAN DEMIKIAN. ITU TERJADI HANYA SPONTANITAS< UNGKAPAN KECINTAAN. BUKAN KARENA PENGAKUAN RUBUBIYAH. IBU SAYA SAAT MASIH SUNI DULU PUN SERING MENCIUM DAN MEMELUK BAJU DAN FOTO ALMARHUM KAKEK DAN NENEK . MENCIUM KARENA CINTA DAN HORMAT. BUKAN KARENA RITUAL PEMUJAAN .  BEGITU PUN KAMI SAAT MENCIUM KUBUR ORANG-ORANG YANG KAMI CINTAI DAN HORMATI . PARA USTADZ  PEMBENCI SYIAH YANG TIDAK PERNAH BELAJAR ILMU LOGIKA AKAN MENGANGGAP BAHWA MENCIUM = MENYEMBAH “ jawab  saya.  

"MENCIUM DAN MENYEMBAH ADALAH  DUA KATA YANG BERBEDA. BUKANKAH BEGITU ?"tambah saya.

“Tapi apakah tradisi  mencium kubur itu hanya khusus untuk para Imam saja ? “ Tanya Pak H berapi-api.

“ Alhamdulillah, Pak H  ternyata sudah mulai dapat membebaskan diri dari doktrin-doktrin salafi. Sekarang Antum sudah berfikir logis. Memang benar Pak, apabila orang syiah hanya mengkhususkan mencium kubur Ali saja, berarti memang ada masalah dengan system keyakinan kaum syiah. Tetapi bila ternyata pada kenyataannya tidak, berarti yang bermasalah adalah mereka yang menyebarkan issue. Ada masalah dengan otak mereka , atau hati mereka barangkali.  Pada kenyataannya, kami kaum syiah diperbolehkan mengekspresikan cinta dan rasa hormat. Seorang anak dibolehkan mencium tangan orangtuanya, seorang murid diperkenankan mencium tangan gurunya, bahkan menciumi foto atau barang peninggalan orang tuanya sebagai ungkapan cinta pun diperbolehkan dalam syariat.Walaupun syariat tidak mewajibkan hal tersebut Hal ini boleh-boleh saja dan tidak ada larangan dalam fiqih ahlulbait. Bahkan setelah mereka wafat, tidak ada hukum fiqih yang melarang menciumi nisan ataupun barang peninggalan orang tua. Itulah sebabnya kaum muslimin syiah lazim menciumi  batu nisan kedua orang tuanya  yang telah meninggal. Saya pun sering menciumi  batu nisan mertua dan guru ngaji saya tiap kali saya menziarahi  kubur mereka. Bapak juga bisa menanyakan pada orang-orang yang berangkat umroh ke tanah suci, bahwa kaum muslimin syiah juga kerapkali menciumi pintu besi pembatas makam Rasulullah. Bukan karena menyembah Rasulullah tentunya. Tapi karena ekspresi kecintaan dan kerinduan. Dan tidak ada hukum fiqih kami  yang mengharamkan. Dan tidak ada yang mewajibkan . Itu hanya ekspresi rasa kerinduan.” Jawab saya.

“Yang jadi permasalahan. MENGAPA PARA USTADZ  WAHABI-SALAFI HANYA MENGAMBIL FOTO-FOTO MUSLIMIN SYIAH YANG SEDANG MENCIUMI PUSARA IMAM HUSEIN DAN IMAM `ALI SAJA ? MENGAPA MEREKA TIDAK PERNAH MENUNJUKAN FOTO-FOTO UMMAT ISLAM SYIAH YANG SEDANG MENCIUMI PUSARA RASULULLAH, ATAU GURU-GURU DAN ORANG-ORANG TUA MEREKA ? APAKAH MEREKA SENGAJA MENYEMBUNYIKAN ? LALU APA TUJUAN MEREKA DENGAN MENYEMBUNYIKAN KEBENARAN INI DARI KITA SEMUA ? APA TUJUAN MEREKA USTADZ-USTADZ  SALAFI TERUS MENERUS MENYEBARLUASKAN KEBOHONGAN SEPUTAR SYIAH ? KALAU ALASANNYA KARENA KETIDAK TAHUAN , ATAU KEBODOHAN MEREKA, LALU MENGAPA MEREKA TIDAK BERUSAHA MENCARI TAHU ? ATAU TIDAK MAU TAHU ? ATAU PURA-PURA TIDAK TAHU KARENA TUJUAN MEREKA SEBENARNYA UNTUK MENGHASUT DAN MEMECAH BELAH BANGSA INI ? WALLAHU A`LAM BISHAWAB  ” demikian saya menutup diskusi. Sekitar pukul 5 sore, Pak H mengakhiri diskusi dengan menyatakan ingin mempelajari lebih lanjut tentang Islam dari perspektif yang saya fahami. Beliau meminjam beberapa buku yang ditulis ulama syiah. Beberapa minggu lalu, buku-buku tersebut sudah dikembalikan ke tangan saya. Kabar terakhir yang saya dengan, Pak Herry kini kembali ke pangkuan ahlusunnah , beliau kini aktif menyebarluaskan persatuan kaum muslimin dan bantahan-bantahan terhadap doktrin-doktrin agama salafi. Shalawat `ala Nabi wa aalih.

APA TUJUAN MEREKA KAUM PENYEBAR AGAMA SALAFI MENYEBARLUASKAN KEBOHONGAN SEPUTAR SYIAH ?

Sebagaimana  pernyataan saya di akhir diskusi , APA TUJUAN MEREKA USTADZ-USTADZ  SALAFI MENYEBARLUASKAN KEBOHONGAN SEPUTAR SYIAH ? Tentunya sulit bagi kita untuk menebak isi hati mereka. Tapi bila kita merangkai segala informasi seputar fatwa-fatwa dan pemikiran mereka , kemudian asal-usul mereka, kita kemudian akan bisa menebak kira-kira apa tujuan mereka dengan menyebarluaskan kebencian terhadap syiah pada masyarakat di Negara yang kita cintai ini.Cukup dengan merangkai informasi yang ada seputar fatwa-fatwa mereka, seperti puzzle. Selanjutnya , silakan pembaca sendiri yang menyimpulkan. 

Memang ada beragam aliran, sekte atau kelompok yang masing-masing menganggap bahwa aliran merekalah yang paling nyunah dan paling benar ke-salafiannya. Tiap-tiap kelompok menganggap kelompok lainnya telah keluar dari manhaj salaf.  Bahkan tidak jarang tiap-tiap syeikh mereka saling menghujat dan mengkafirkan satu sama lain. Silakan klik : http://generasisalaf.wordpress.com/bidah/sesama-salafy-wahabi-saling-mencaci-mengkafirkan/ atau klik link berikut http://jakfari.wordpress.com/2010/09/09/masyaikh-wahhabi-salafi-saling-mengkafirkan-sesama-rekan-wahhabi-salafi/ . Yang paling keras dan ekstrem dari seluruh aliran yang ada adalah aliran ideologi Salafi jihadi. ALiran ini bersifat ideologis dan sangat memusuhi NKRI, dan menganggap Negara Republik ini sebagai Negara Kafir/ Pemerintahan Thogut.Kelompok ini pun terpecah lagi ke dalam beberapa kelompok kecil yang satu sama lain saling menganggap paling benar. (Klik ; Sesama salafi saling bunuh , ISIS dan Front ALnusra Download video: http://v.alalam.ir/news/2014/04/11/alalam_635328329191213338_25f_4x3.mp4 )

Kelompok Anshorut Tauhid misalnya, Boss besar mereka ( Amir jamaah) yaitu Abu Bakar Ba`asyir , menganggap  sesat Majelis Mujahidin yaitu kelompok sempalan Salafi Jihadi lainnya . Menurut Abu Bakar Baasyir, kesesatan majelis Mujahidin dikarenakan organisasi tersebut memiliki AD/ART ( anggaran dasar / anggaran rumah tangga), dan Masyarakat Islam awal yang didirikan Rasulullah tidak memiliki AD?ART. Sehingga Abu Bakar Baasyir menganggap AD/ART merupakan sunah Yahudi.( Mungkin Abu Bakar Baasyir lupa, bahwa Majelis Mujahidin adalah organisasi yang didirikan oleh beliau sendiri dulu sebelum mendirikan Anshorut tauhid. Maklum sudah tua dan pikun  hehehe ) . dan barangkali bila umur beliau dipanjangkan oleh Allah, beliau pun akan menganggap Anshorut tauhid sebagai sesat, karena Rasulullah belum pernah mendirikan organisasi atau jamaah ini, dan bahkan Nabi tidak pernah memerintahkan mendirikan organisasi dengan nama Anshoruttahuhid.

Dari berbagai aliran yang masing-masing merasa paling benar.  Kelompok agama Salafi-wahabi , memiliki satu cirri atau kesamaan, yaitu  mudah menyalah-nyalahkan dan menganggap sesuatu yang dilakukan kelompok lainnya sebagai  bid`ah dan syirik.  Mereka umumnya menganggap bahwa menghormat  Bendera merah putih sebagai bid`ah , bahkan diantara mereka adapula yang menganggap menghormat bendera dan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya sebnagai suatu bentuk kemusyrikan dan menyerupai kekafiran . Masya Allah. Silakan saudara pembaca klik sendiri  fatwa-fatwa mereka  berikut ini  ;
 https://ajaranislamyanghaq.wordpress.com/category/upacara-bendera-itu-hukumnya-haram/ atau http://al-atsariyyah.com/hukum-upacara-bendera.html  http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/hukum-hormat-bendera.html

Bahkan diantara mereka ada yang menyebutkan bahwa menyanyikan lagu kebangsaan Indonedia Raya membahayakan aqidah Diambil http://www.an-nashihah.com/index.php?op=NEArticle&sid=17

Tidak hanya itu, kelompok wahabi-salafi—takfiri ( yang mudah menganggap orang doluar kelompoknya sebagai kafir  ) ini bahkan menganggap bahwa menyanyikan lagu kebangsaan merupakan hal syirik dan pelakunya serupa dengan orang-orang kafir. Dalam link dibawah ini mereka  memajang foto bendera merah putih sambil menyatakan keharaman , kekafiran dan kemusyrikan  menghormati bendera http://sunniy.wordpress.com/2011/06/07/hukum-menyanyikan-lagu-kebangsaan-dan-hormat-bendera/

Lebih dahsyat lagi, , salah satu blog yang penulisnya merupakan salah satu pengikut kelompok salafi jihadi menyatakan bahwa garuda pancasila adalah symbol kekafiran http://saifalirhaby.wordpress.com/2013/12/06/membongkar-kedok-pancasila-dan-uud-45/  Bahkan ada yang menyamakan symbol garuda pancasila sebagai symbol paganisme http://www.arrahmah.com/read/2011/06/02/13057-masih-saktikah-pancasila-bagian-2.html

Menurut mereka, mencintai Negara Republik merupakan suatu bentuk syirik. Para pecinta  dan pembela tanah air menurut mereka syahadatnya telah batal.  Artinya, kita-kita yang mencintai tanah air Indonesia ini adalah kaum musyrikin yang bukan Islam.Silakan klik :
http://muslim.or.id/tag/nasionalisme

Kelompok-kelompok Agama Salafi-wahabi inilah yang sangat getol menyebarkan berbagai kebohongan keji terhadap syiah. Dengan mengaku sebagai ahlusunnah , mereka mempengaruhi kaum suni awam untuk membenci syiah. Saudi Arabia , salah satu negara yang berfaham Salafi-wahabi ini, menggelontorkan uang dalam jumlah banyak untuk kampanye anti syiah . lalu apa tujuan Saudi untuk mengobok-obok persatuan  NKRI ? Saudara pembaca bisa mengklik sebuah ionfo berikut yang berisi fakta bahwa 5 pangkalan militer Amerika ada di Saudi Arabia. Selanjutnya silakan saudara pembaca simpulkan sendiri.

 Dengan dana yang digelontorkan Saudi ini, mereka saat ini memarakan kampanye besar-besaran anti syiah. ( http://zadandunia.blogspot.com/2013/12/krisis-suriahdan-apa-yang-terjadi-di.html ). Mereka menghasut  kaum muslim ahlusunnah yang awam untuk membenci syiah. Mereka mendirikan Koalisi Nasional Anti Syiah  di Bandung dan membagi-bagikan kaos-kaos anti syiah pada para tukang becak yang barangkali tidak mengerti apa-apa. Merekalah kaum yang anti Merah Putih , anti NKRI, anti Pancasila. Mereka ingin meruntuhkan Republik ini dan menggakannya dengan Negara Islam , tentunya Negara Islam menurut versi kelompok mereka. Kira-kira pembaca yang berfikir dapat menyimpulkan, apa kira-kira tujuan mereka ? Silakan pembaca simpulkan sendiri !

KI Akbar (Abu Sadra ) 

BENARKAH NABINYA ORANG SYIAH ADALAH ALI ? MENJAWAB TUDUHAN PARA USTADZ SALAFI II



Saya kemudian menunjukan sebuah copyan kitab tulisan seorang ulama syiah bernama Sayid Ahmad  Taqiyul muqaddam , Saya membuka lembaran yang berisi  Doa Alfu Shalawat  dan memperlihatkannya pada Pak H. " Doa ini adalah Doa seribu shalawat. Isinya shalawat yang berisi gelar dan nama-nama kanjeng Rasulullah. Silakan Pak H periksa sendiri dan baca “ujar saya."

Alfu shalah wa alfu salam , `alaika Ya Rasulullah sayidil Mursaliin wa aalih.. ( seribu shalawat dan seribu salam kuhaturkan untukmu wahai tuannya  para Rasul dan keluarga beliau…) bibir nya perlahan-lahan melantunkan bait demi bait salah satu shalawat yang biasa  saya baca  hampir setiap hari. Selanjutnya saya bertanya ,” Kepada siapa shalawat ini dilantunkan ? Kepada Rasulullah Muhammad kan ?” tambah saya.
Selanjutnya sayapun memperlihatkan sebuah KItab berjudul Mafatihul Jinan , kemudian berkata ,” Kitab ini merupakan kitab yang direkomendasikan oleh para ulama syiah, isinya berbagai amalan yang diambil dari  hadist-hadist yang mutawatir menurut madzhab ahlulbait, saya akan buka  pada Bab III dan silakan baca sendiri .Terlihat Pa H memperhatikan dengan seksama bait demi bait  sebuah doa ziarah yang sangat dianjurkan dibaca oleh muslim syiah setiap bulan kelahiran Rasulullah untuk mengenang beliau  

Berikut  terjemahnya saya tuliskan , aslinya  pembaca bisa search sendiri :

“ Ya Rasulullah, aku bersaksi bersama setiap yang bersaksi, dan membela dari setiap penentang, bahwa engkau telah menyampaikan seluruh risalah Tuhanmu dan menasehati ummatmu,
berjuang di jalan Tuhan-Mu dan menerangkan perintah-Nya,mengemban tugas yang berat , mengajak ke jalan-Nya dengan bijaksana dan nasehat yang baik dan indah, dan menyampaikan kebenaran,
engkau menyayangi orang-orang mukmin dan bersikap tegas terhadap orang-orang kafir, mengabdi kepada Tuhanmu dengan tulus-ikhlas sehingga engkau dipanggil ke hadirat-Nya,

Karena itu Allah menganugerahkan kepadamu kedudukan yang paling mulia dari semua kedudukan orang-orang yang dimuliakan, tempat yang paling tinggi dari semua tempat para muqarrabin dan derajat yang paling mulia dari derajat para rasul.

Ya Allah, curahkan semua (shalawat-Mu dan kesempurnaan keberkahan-Mu, keutamaan kebaikan-Mu, kemuliaan salam dan karamah serta rahmat-Mu; shalawat para malaikat-Mu Al-Muqarrabin dan shalawat para nabi-Mu, shalawat para imam pilihan-Mu dan shalawat hamba-hamba-Mu yang saleh, shalawat seluruh penduduk langit dan bumi, dan shalawat seluruh makhluk-Mu terdahulu dan kemudian yang bertasbih kepada-Mu ya Rabbal ‘alamin)


Sampaikan semua shalawat itu
kepada Muhammad hamba-Mu dan Rasul-Mu, kesaksian-Mu dan Nabi-Mu,
kepercayaan-Mu, rahasia-Mu dan kemuliaan-Mu,
kekasih-Mu dan pilihan-Mu.

Ya Allah, Engkau berfirman kepada Nabi-Mu Muhammad saw: “Kalau sekiranya mereka ketika menzalimi diri mereka datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka dapati Allah Maha Menerima taubat lagi Maha Menyayangi.” (An-Nisa’: 64).
Aku tidak hadir disisi Rasul-Mu saw ketika beliau masih hidup. Ya Allah, kini aku datang untuk berziarah kepadanya karena aku mencintainya, ingin bertaubat dari keburukan amalku, aku mengakui dosa-dosaku dan memohon ampun kepada-Mu, Engkau lebih mengetahui dosa-dosaku daripadaku.

Aku menghadap kepada-Mu dengan Nabi-Mu, Nabi pembawa rahmat (semoga shalawat-Mu tercurahkan kepadanya dan keluarganya), maka jadikan aku, ya Allah, dengan Muhammad dan Ahlul baitnya, orang yang mulia di sisi-Mu di dunia dan akhirat, dan tergolong kepada orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah.

Ya Allah, anugerahkan kepadaku dari sisi-Mu maghfirah, rahmat dan rizki yang luas, yang baik dan bermanfaat sebagaimana yang telah Kau anugerahkan kepada orang yang datang kepada Nabi-Mu Muhammad saw ketika beliau hidup, lalu ia mengakui dosa-dosanya dan Rasul-Mu (semoga shalawat tercurahkan kepadanya dan Ahlul baitnya) memohonkan ampunan baginya, lalu Engkau mengampuninya dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi.

Ya Allah, sungguh aku mendambakan dan mengharapkan-Mu,
aku berdiri di hadapan-Mu, berpaling dari selain-Mu,
aku berharap limpahan pahala-Mu.
Sungguh kini aku mengakui dosa-dosaku, tidak mengingkarinya,
aku bertaubat kepada-Mu dari perbuatan dosa yang telah kulakukan.

Dengan semua ini aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku yang mengharuskan siksa-Mu.
Aku berlindung kepada-Mu dengan kemuliaan wajah-Mu dari kedudukan yang hina pada hari diungkapkan segala tirai dan ditampakkan segala rahasia dan aib.
Yaitu, hari kerugian dan penyesalan.

Hari yang gersang dan panas, hari kiamat dan perpisahan, hari pembalasan, hari yang bandingannya 50.000 tahun, hari ditiupnya sangkakala, hari yang penuh dengan ketakutan, hari manusia dibangkitkan kembali dan dikumpukan.
 Hari manusia bangkit menuju Tuhan alam semesta. Hari manusia lari dari saudaranya, dari ibunya, dari bapaknya, dari pasangannya, dan anak-anaknya.
Hari bumi dihancurkan dan langit dibinasakan, hari setiap manusia datang menghujat dan menyesali dirinya.
Hari manusia dikembalikan kepada Allah lalu diberitahukan kepada mereka amal perbuatan mereka, hari tak ada seorang pun pelindung yang dapat memberi perlindungan dan tak seorang pun mendapat pertolongan kecuali orang yang dikasihi Allah, karena Dialah Yang Maha Mulia dan Maha Pengasih.
Hari manusia dikembalikan ke alam ghaib dan alam kesyaksian, hari manusia dikembalikan kepada Allah Pelindung Yang Benar, hari mereka keluar bergegas dari alam kubur seakan mereka berlari menuju nasibnya yang baik, seperti belalang yang bertebaran, mereka berlari ketakutan menghadap Malaikat yang memanggil munuju Allah.
Hari itu hari kiamat, hari bumi digoncangkan, langit bagaikan nanah mayat, gunung-gunung hancur berserakan, hari yang tak bertanyakan lagi panasnya air yang sedang mendidih, hari bersaksi dan disaksikan, hari para malaikat berbaris dan bershaf-shaf.

Ya Allah, kasihi keadaanku pada hari itu dengan keadaanku hari ini.
Jangan hinakan aku pada hari itu karena kezalimanku terhadap diriku.
Ya Rabbi, jadikan perjalananku pada hari itu bersama para kekasih-Mu,
dan mahsyar (tempat berkumpul)ku bersama golongan Muhammad dan ahlul baytnya (sa). Jadikan telaga Muhammad tempat kembaliku, dan cahaya kemuliaannya keberangkatanku.

Berikan padaku buku catatan amalku di tangan kananku sehingga aku beruntung dengan amal-amal baikku. Dengannya putihkan wajahku, mudahkan hisabku, lebihkan timbanganku. Berangkatkan aku bersama orang-orang yang beruntung dari hamba-hamba-Mu yang saleh menuju ridha-Mu dan surga-Mu ya Ilahal ‘alamin.

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu
Jangan hinakan aku pada hari itu di hadapan-Mu dan makhluk-Mu karena rahasiaku.
Jangan pertemukan aku dengan kehinaan dan penyesalan karena dosa-dosaku
Jangan tampakkan keburukan-keburukanku di atas kebaikan-kebaikanku
Jangan puji aku dengan namaku di hadapan makhluk-Mu
Ya Karim ya karim, maafkan aku, ampuni aku.
Ya Allah, lindungi keadaanku hari itu dari keadaan orang-orang yang buruk, dari kedudukan orang-orang yang celaka.

Jika Kau bedakan di antara makhluk-makhluk-Mu lalu Kau pisahkan mereka menurut amal-amal mereka munuju tempat tinggal mereka, maka masukkan aku dengan rahmat-Mu ke pada kelompok hamba-hamba-Mu yang saleh dan para kekasih-Mu menuju ke surga-Mu ya Rabbal ‘alamin.

Salam atasmu, Ya Rasulullah
Salam atasmu, wahai pembawa berita bahagia dan peringatan
Salam atasmu, wahai pelita yang menerangi
Salam atasmu, wahai duta di hadapan Allah dan makhluk-Nya
Ya Allah, jangan jadikan kesempatan ini sebagai kesempatan yang terakhir untuk berziarah kepada Nabi-Mu saw.

Jika Kau matikan aku, aku akan bersaksi dalam kematianku seperti apa yang kupersaksikan dalam hidupku, bahwa:

Engkau adalah Allah, tiada Tuhan selain Engkau Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Mu, Muhammad adalah hamba-Mu dan Rasul-Mu, para Imam dari Ahlul baytnya adalah para kekasih-Mu, pasukan-Mu dan hujjah-Mu terhadap makhluk-Mu, para khalifah-Mu atas hamba-hamba-Mu, orang-orang yang paling alim di seluruh negeri-Mu, khazanah ilmu-Mu, pemelihara rahasia-Mu dan penerjemah wahyu-Mu.

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sampaikan salam dan hormatku kepada ruh Nabi-Mu Muhammad dan keluarganya saat ini dan setiap saat. Ya Rasulullah, semoga salam, rahmat dan keberkahan Allah senantiasa tercurahkan kepadamu. Dan semoga Allah tidak menjadikan salam ini sebagai salamku yang terakhir padamu.

(Kitab Mafâtihul Jinân, bab 3: 319 ; atau Terjemahan Indonesia Mafatihul Jinan Bab III (Penerbit Alhuda)

Selanjutnya saya kembali bertanya ,” Adakah nama `Ali sebagai Nabi disebut dalam doa ziarah ini ? Atau silakan cari dalam seluruh halaman di Kitab Mafatihul Jinan , adakah nama Ali disebut-sebut sebagai Nabi? Bila seandainya ada, maka benar Ali adalah nabinya orang syiah . Dan tidak , maka ini adalah sebuah kebohongan yang disebarkan kelompok tertentu dengan tujuan memecah belah ummat .

“Dalam kitab Mafatihul Jinan ini, kita akan temukan doa ziarah pada para syuhada Uhud, ziarah pada Hamzah. Disini pun ada Bab khusus ( saya membuka Mafatihul Jinan Bab III Pasal IV ) yang membahas ziarah kota Najaf, ziarah Amirul Mukminin, yakni ziarah ke kubur Imam Ali ? Silakan antum periksa , disini disebut-sebut Assalamu`alaika Ya Amirul mukminin, Ya `Aliyabna Abi Tholib .. adakah diBab Ziarah khusus pada imam Ali ini disebut-sebut bahwa Ali sebagai nabi ? Tidak ada bukan ? Lalu mengapa mereka para Ustadz Salafi menuduh kami menjadikan Ali sebagai Nabi ? “ kembali saya mengajaknya berfikir. Terlihat dahi Pak H semakin berkerut.

Kemudian saya menambahkan ,” Dalam setiap majelis-majelis syiah, kami senantiasa mengucapkan shalawat atas Nabi beserta keluarganya  “ Allahumma shalli `ala Muhammad wa aali Muhammad” . silakan Bapak periksa seluruh kitab-kitab syiah. Kami bershalawat kepada Rasulullah Muhammad. Bahkan dalam Mafatihul Jinan Bab I, pada pembahasan Amalan hari Jum`at, kami mengkhususkan hari tersebut untuk banyak mengucapkan shalawat. Dan setiap nama Nabi disebut, kami mengucapkan “ Shalallahu `alaihi wa aalihi wasalam” Untuk beliau dan keluarga beliau shalawat dan salam .”

“ Pada Bab III Mafatihul Jinan , Pasal I , disana ada Ziarah Kota Madinah . Jelas-jelas disebutkan keutamaan berziarah pada Rasulullah. Disana ada doa ziarah khusus yang menunjukan kecintaan kaum muslimin syiah pada Rasulullah. Dan kami menyebut beliau dengan gelar Abal Qosim, Rasulullah, Sayidina wa maulana, dan lain sebagainya. Silakan antum periksa sendiri ” Lanjut saya.

Selanjutnya  saya pun menunjukan buku " Siapakah Nabi Terakhir" karangan Ja`far Subhani, walaupun beliau bukan merupakan Marja taqlid di dunia Syiah, setidaknya kapasitas beliau sebagai seorang Profesor of Islamic Seminary cukup mewakili alam pikiran kaum muslim syiah terpelajar tentang kenabian Muhammad saww sebagai Nabi dan Rasul yang terakhir,Laa nabiya ba`dahu.                                                                

PENYEBUTAN `ALAIHI SALAM UNTUK `ALI

Tapi benarkah ada yang bilang bahwa orang syiah menyebut `Ali dengan `alaihi salam ? Bukankah sebutan tersebut khusus bagi Nabi saja ? “ Pak H kembali bertanya .

“ Selama ini memang kebiasaan muslim ahllusunnah menyebut para Nabi dengan sebutan `alaihi salam . Ini adalah sebuah tradisi kaum muslimin. Kita tidak pernah menemukan adanya hadist yang memerintahkan bahwa sebutan `alaihi salam hanya bagi para nabi dan rasul saja, selain mereka haram. Karena itu, berbeda dengan Muslimin pada umumnya, kaum muslimin  syiah memiliki kebiasaan menyebut `alaihi salam tidak hanya kepada para Nabi dan Rasul saja, para ibunda Rasul yang sholeh pun kami mengucapkan `alaiha salam. Seperti Siti Hajar `alaiha salam, siti Maryam `alaiha salam.

“ Bahkan para Imam pun  mendapat sebutan `alaihi salam setiap kali menyebut nama mereka `alaihimus salam, termasuk di dalamnya penyebutan untuk Imam `Ali karena beliau adalah termasuk salah satu Imam kami.  Dan tradisi ini tidak bertentangan dengan Qur`an suci. Dalam Qur`an Surat 20 ayat 47 disebutkan begini ; Dan selamat sejahtera ( salam ) bagi orang-orang yang mengikuti petunjuk agama Allah  . Dalam ayat lainnya , yaitu Surat 6 ayat 54 disebutkan Dan apabila datang orang-orang yang beriman pada ayat-ayat kami , maka katakanlah “ atasmu salam “ . Jadi , Qur`an mengisyaratkan bahwa orang-orang mukmin yang mengikuti petunjuk selain Nabi juga berhak mendapatkan ucapan salam ,  `alaihi salam , atau salam atas mereka . Apakah Imam Ali bukan orang mukmin sehingga kita diharamkan kami mengatakan salam atasnya ? Apakah beliau bukan orang yang mendapat petunjuk  hingga kita tidak boleh mengucapkan salam bagi beliau ? “

Saya pun melanjutkan ,” Kami menyebut `Ali dengan sebutan `Ali `alaihisalam karena kami meyakini bahwa beliau mendapat petunjuk dan beliau adalah mukmin haqqi, bukan karena meyakini beliau adalah Nabi. Dalam seluruh kitab-kitab syiah kita akan temukan  predikat Amirulmukminin Ali atau  Sayidina Ali, tapi kita tidak akan pernah temukan kata  Nabi `Ali, tidak ada dan tidak pernah ada. Kecuali barangkali dalam situs-situs Salafi-wahabi pembenci syiah. Seperti halnya antum akan temukan penyebutan  Sayidah Hajar `alaiha salam, atau sayidah Maryam `alaiha salam,  bukan karena mereka adalah Nabi, tapi karena keshalehan dan keimanan mereka. Jadi, kalau ada Ustadz  Salafi yang mengaku ahlisyiah mengatakan bahwa bukti bahwa orang syiah menganggap Ali sebagai Nabi adalah dengan menyebut `alaihi salam dibelakang nama `Ali. Ini adalah fitnah murahan. Tidak ada hubungan antara kata `alaihi salam dengan kenabian .”
Suara adzan ashar terdengar berkumandang, diskusi rehat dulu untuk menunaikan shalat ashar.


 Ki AKbar (Abu Sadra )

Minggu, 13 April 2014

BENARKAH NABINYA ORANG SYIAH ADALAH ALI ? MENJAWAB TUDUHAN PARA USTADZ SALAFI I




Bismillahirrahmanirrahim.
Allahumma sholli `ala Muhammad wa aali Muhammad

Suatu hari seorang ikhwan mengajak seorang Ustadz dari daerah Cileunyi Bandung untuk diskusi dirumah saya. Pak H, begitu inisialnya, awalnya beliau adalah  seorang Ustadz suni yang kemudian direkrut oleh kelompok salafi tertentu. Awal mulanya tuntutan ekonomi memaksanya untuk bekerja di salah seorang da`i agama salafi. Ia tak kuasa menolak saat sang Boss mengajaknya untuk ikut  pengajian rutin agama salafi. Sedikit demi sedikit akhirnya keyakinan Islamnya pun luluh, Muslim suni itupun mulai meninggalkan ahlusunnah beralih menjadi pengikut agama Salafi.

Awalnya diskusi berkutat diseputar pembahasan Reiki, aliran olah energy yang kupelajari. Lama kelamaan pembahasan masuk ke pembahasan seputar Isue-isue Syiah. Dalam postingan ini, saya akan sedikiit merekonstruksi beberapa tema diskusi saya dengan Pak H.

 ” Reiki itu bid`ah. Nabi tidak pernah berbicara Reiki , Nabi juga tidak pernah mengajarkan Reiki.  Sepanjang sejarah, nabi tidak pernah membuka sekolah ataupun kursus Reiki.” Begitu menurutnya dengan kata-katanya yang santun. Saya berfikir , bahwa barangkali ustadz ini baru setahun atau dua tahun saja mengikuti agama salafi, karena kesantunannya dalam berbicara menunjukan bahwa ajaran salafi masih belum mendarah daging dalam dirinya.

Selanjutnya dia pun berkata ,” Begitu juga  dengan filsafat dan tasauf. Nabi tidak pernah mengucapkan kata tasawuf dan filsafat , Nabi juga tidak pernah mengajarkan Tasauf maupun filsafat.  Sepanjang sejarah, nabi tidak pernah membuka sekolah Tasauf ataupun filsafat. Keduanya tidak ada di zaman Rasulullah. Dan nabi tidak pernah memerintahkan untuk mengembangkan atau mempelajari kedua ilmu tersebut . Maka keduanya adalah adalah bid`ah. Dan setiap bid`ah adalah sesat.”

“ Maaf pa, darimana Bapak tahu bahwa nabi tidak pernah mengajarkan tasawuf dan filsafat? “ Tanya saya. “ Dari hadist. Tidak ada satupun hadist Rasulullah yang menyebutkan bahwa Rasulullah mengucapkan kedua kata tersebut.Nabi tidak pernah menyebut kata tasawuf , dan Nabi tidak pernah menyebut kata filsafat apalagi memerintahkan mempelajarinya ?” Begitu jawabnya berapi-api. “ Lalu darimana Bapak mendapatkan hadist, apakah dari kitab-kitab hadist ? sementara kitab-kitab hadist itu sendiri baru ditulis 200-300 tahun setelah Rasulullah saww wafat. Dan darimana bapak yakin bahwa hadist-hadist tersebut yang dicatat dalam kitab-kitab hadist  memang benar-banar berasal dari Rasululah ? ” Tanya saya. “ Lo, kan ada ilmu hadist, kita bisa mengetahui suatu hadist itu sahih atau dhoif melalui ilmu hadist .” jawabnya.

“ Dengan batasan yang Bapak buat tadi , bahwa apa-apa yang tidak ada zaman nabi adalah bid`ah. Dengan begitu   ilmu hadist pun bisa  dikategorikan ke dalam bid`ah . Bukankah Rasulullah tidak pernah membuka sekolah ilmu hadist ? Dan bukankah dari seluruh hadist beliau yang sampai kepada kita beliau saw tidak pernah mengucapkan kata “ Sahih, dhoif, dan lainnya”? Bukankah Nabi tidak pernah mengajarkan kepada kita untuk meninggalkan hadist yang sanadnya  terputus ? Nabi juga tidak pernah memerintahkan kita untuk meninggalkan hadist yang rijalnya lemah, atau rijalnya seorang rafidhoh ?   Bukankah nabi pun tidak pernah memerintahkan agar 200 tahun setelah wafatnya hadist-hadist dari beliau mesti dihimpun dan dicatat ? Bukankah Nabi tidak pernah memerintahkan Bukhari untuk menulis sebuah kitab hadist ? Dengan batasan yang bapak buat tadi tentang bid`ah, maka ilmu hadist pun bisa dikategorikan sebagai bid`ah. Kitab hadist pun bisa dikategorikan pula sebagai bid`ah . Dan setiap bid`ah adalah sesat. Dan setiap sesat adalah neraka ? Bukankah begitu ?”. Pak H terdiam. Kemudian wajahnya mulai memerah . “ jadi, antum mau bilang bahwa ilmu hadist itu salah? Penulisan Hadist adalah sebuah kesalahan, begitu ? “ bantahnya. “ Lo, bukan begitu Pa. Ilmu hadist ataupun penulisan hadist tidak salah. Tetapi barangkali batasan yang bapak buat tadi tentang bid`ah , itulah yang kurang tepat. ”. Pak H semakin terdiam, wajahnya semakin berkerut. “ Batasan tadi bukan dibuat-buat oleh saya . Tapi oleh para ulama salafi” bantahnya."

"Penulisan Kitab Hadist juga tidak salah. Yang salah adalah anggapan bahwa kebenaran berasal dari kitab-kitab hadist, anggapan bahwa kitab hadist adalah kitab suci kedua, ini yang kurang tepat menurut saya.. Bukankah syiah meyakini bahwa kangjeng Nabi itu dimaksum dan tidak mungkin salah, sementara dalam keyakinan salafi bahwa Nabi adalah manusia biasa yang pernah salah. Lalu mengapa bila Nabi diyakioni sebagai manusia biasa yang mungkin salah ,kalian justeru menganggap bahwa kitab hadist tidak mungkin salah, para sahabat yang meriwayatkan hadist- hadist tidak mungkin lupa dan salah ? Apakah kedudukan kitab-kitab hadist lebih mulia dari nabi ? Apakah kedudukan para periwayat dan penulis hadist sedemikian ma`sum sehingga mereka tidak mungkin salah dan lupa, sementara nabi diposisikan sebagai manusia biasa yang bisa saja salah dan lupa ? Saya pernah baca suatu artikel yang ditulis ustadz salafi yang marah saat Abu Huraeroh di kritik , pembelaan sang ustadz begitu menggebu sehingga mengatakan, " tak mungkin Abu Huraeroh lupa dalam meriwayatkan hadist ." Apakah Abu Huraeroh dan para sahabat yang mengaku mendengar langsung hadist dari nabi tidak mungkin lupa, atau melakukan kesalahan.? Apakah mereka maksum sementara Nabi tidak ? Menurut saya, keyakinan inilah yang kurang tepat. Bung Karno pernah ditegur A.Hasssan Persis karena meragukan hadist , kata Bung Karno ," Saya tidak pernah meragukan Kangjeng Nabi Muhammad saww. Tapi saya meragukan bahwa hadist itu tidak mungkin keluar dari mulut suci Kangjeng  Nabi, walaupun tuan A.Hassan meyakininya sebagai hadist sahih."

Selanjutnya saya menyimpulkan,” Manusia adalah makhluk yang berbudaya. Makhluk yang dianugerahi akal dan budi oleh Allah. Akal Budi  inilah yang kemudian melahirkan ragam bahasa, sastra,  seni, ilmu pengetahuan, kitab , metode , dan berbagai hal lainnya yang maslahat bagi manusia. Akal budi yang dipimpin oleh Dien atau agama inilah yang kemudian melahirkan beragam kebaikan dan manfaat manusia. Pada masa Rasulullah tidak ada kamera. Pada saat itu hadist-hadist dari Rasulullah disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut.Nabi memang tidak pernah memerintahkan bahwa 200 atau 300 tahun setelah wafat beliau  maka hadist-hadist beliau mesti di-kitabkan.Tidak pernah. Tetapi akal mengharuskan kita untuk menjaga agar pesan suci beliau sampai  pada generasi berikutnya , dari sini maka berkembanglah pembahasan seputar ilmu hadist.Munculan klasifikasi mana yang sahih, mana yang dhof bahkan mana yang palsu. Ilmu hadist bukan produk Nabi. Kitab hadist suni yang 6 ( Kutubussittah ) bukan tulisan tangan Rasulullah.  Kitab hadist syiah yang 4 ( kutubul arba`ah) juga bukan tulisan tangan Nabi. Bahkan dalam hadist suni tidak pernah ada perintah nabi untuk mencatatnya . Semuanya lahir dari akal budi manusia. Dengan definisi yang dibuat para ulama kami ataupun para ulama ahlusunnah tentang bid`ah, ilmu hadist termasuk bid`ah hasanah.Ilmu hadist dan kitab-kitab hadist yang bid`ah hasanah ini mesti kita hargai dan diposisikan sebagaimana mestinya. Tetapi semua itu bukan produk Nabi secara langsung, sehingga tidak perlu kita pertuhankan dan menganggapnya sebagai kebenaran mutlak. Bukankah begitu ? ” . Ustadz H semakin terdiam, pandangannya menerawang dalam.

Saya pun kembali melanjutkan ,” Segala hal baru yang maslahat yang memiliki landasan usuli dari nash ( Qur`an ataupun hadist ) , walaupun Rasulullah tidak pernah melakukannya dan tidak ada di zaman beliau, selama maslahat bagi ummat dan  tidak bertentangan dengan nash, menurut pendapat saya  bukan termasuk bid`ah dolalah yang memasukan sesorang ke neraka. Dengan batasan ini, Walaupun ilmu hadist dan kitab hadist adalah hal baru ,  kita tidak bisa mengkategorikannya sebagai bid`ah yang menyesatkan. Contoh lainnya , Nabi memerintahkan kita untuk mengajarkan anak-anak kita Alqur`an. Itu adalah nash yang merupakan landasan ushuli nya. Tapi tentang detail bagaimana tekhnis mengajarkan Qur`an , tidak ada penjelasan tentangnya. Ini di serahkan kepada kita kaum muslimin untuk berfikir dan mengembangkannya.. Maka, segala pengembangan metode baru, system  yang memudahkan seorang untuk mempelajari Alqur`an , menurut saya bukanlah termasuk bid`ah yang memasukan pelakunya ke neraka. Metode Iqro, metode Albarqi ataupun metode baru lainnya yang membantu percepatan anak-anak bisa membaca Alqur`an dalam 7 atau  8 jam , bukan termasuk bid`ah. Demikian pula halnya dengan pembelajaran Alqur`an melalui VCD, ataupun software tertentu dengan gambar dan warna-warna yang menarik bagi anak-anak,  semuanya  tidak ada zaman Rasulullah kan ?  Tetapi kita tidak bisa menghukuminya sebagai bid`ah dolalah yang sesat, karena semuanya  metode baru tersebut memiliki landasan ushul atau ada perintahnya dari nabi.”

“Menurut batasan bid`ah yang dibuat oleh kelompok aliran salafi, Tasawuf , Mantiq (Logika ) dan Filsafat adalah bid`ah. Yang mempelajari keduanya  masuk neraka . Begitu kan ? Menurut batasan bid`ah saya tadi , bahwa  Segala hal baru yang maslahat yang memiliki landasan usuli dari nash ( Qur`an ataupun hadist ) , walaupun Rasulullah tidak pernah melakukannya dan tidak ada di zaman beliau, dan tidak bertentangan dengan nash, bukan termasuk bid`ah dolalah yang memasukan sesorang ke neraka. Tasawuf , logika dan filsafat adalah hal baru yang berkembang dalam Islam. Dengan definisi saya tadi, kita tidak bisa mengkategorikannya ke dalam bid`ah. Karena semuanya memiliki landasan  akar dari Nabi. Tentang filsafat misalnya, Bukankah Qur`an memerintahkan kita untuk menggunakah akal ? Dan bukankah Nabi pernah memerintahkan kita untuk menuntut ilmu sampai ke negeri Cina ? Bukankah filsafat mencapai perkembangannya di negeri tersebut ? Bahkan sejak 2000 tahun sebelum Nabi Isa wafat, ilmu filsafat Cina telah berkembang dan melahirkan  beragam ilmu-ilmu cabang diantaranya ilmu akupuntur dan totok jalan darah . Bukankah dari ilmu akupuntur inilah ilmu bekam yang kemudian berkembang sambai ke Jazirah Arab dan kemudian Nabi pun memanfaatkannya ini bersumber ? Lalu sejak kapan filsafat menjadi  terlarang ?

Apakah nabi pernah melarang mempelajarinya ? Objek filsafat adalah segala hal mumkinul wujud, mahluk, ciptaan. Dengan filsafat, kita bisa memahami dan membuktikan Tuhan suci dari sifat-sifat mahluk. Dengan filsafat dan logika , kita pun bisa mematahkan argument-argumen para atheis dan zindiq , malah bisa memberi petunjuk kepada mereka tentang adanya Tuhan dan kebenaran Islam.Suatu hari seorang Atheis  bernama Zaranggi bertanya tentang berbagai hal kepada seorang ulama , Diantara pertanyaannya tersebut antara lain, Apakah  Tuhan memiliki kekuasaan untuk menciptakan Tuhan baru yang sama kuasa dan sama hebatnya dengan dirinya ? kalau jawabannya tidak bisa , maka Tuhan itu tidak kuasa .Tuhan tidak mampu menciptakan Tuhan lain yang sekuasa dirinya. Ulama tersebut diam seribu bahasa. Setelah mempelajari filsafat, ulama tersebut mematahkan pertanyaan zaranggi tersebut. Walaupun hal ini adalah mustahil dan tidak terjadi. Tuhan bisa saja menciptakan Tuhan lain yang memiliki kekuasaan, tetapi Tuhan kedua ini, tidak mampu menyandang status tuhan, karena biar bagaimanapun tuhan yang kedua ini  hanyalah ciptaan. Dia yang kedua tidak bisa disebut Tuhan karena dia hanya ciptaan.Yang tercipta tidak bisa disebut Tuhan . Bukan begitu ? Zaranggi pun tersenyum diam. Kemudian diapun beralih menjadi muslim ” 

“MENURUT PARA USTADZ SALAFI, NABINYA ORANG SYIAH ADALAH ALI, BENARKAH  DEMIKIAN? 

Sekitar pukul 14 siang, istri saya menyiapkan nasi, lotek dan kerupuk. Dalam suasana hangat kami pun makan siang lotek bersama, suatu jenis makanan yang tidak ada di zaman Rasulullah.Usai makan siang, diskusi pun berlanjut.

Diskusi berlanjut dengan pertanyaan polos dari Pak H pada saya “ Maaf pa, Bapak ini syiah ya ? Apa benar syiah menganggap Ali sebagai Nabi ? “. Pertanyaan tersebut saya jawab dengan pertanyaan lagi ,” Dari mana Bapak mendapat informasi ini ? Dari Ustadz Syiah ? Atau dari ustadz Salafi yang sejak dulu memusuhi syiah ? Mungkinkah seorang Kristen bisa mendapatkan informasi yang utuh dan benar dari seorang pendeta yang memusuhi Islam ? Dan mungkinkah  Bapak mendapat informasi yang benar tentang syiah dari seorang ustadz Salafi yang begitu membenci dan memusuhi syiah ? “ . Pak H kembali berfikir.

Saya kemudian menunjukan sebuah copyan kitab tulisan seorang ulama syiah bernama Sayid Ahmad  Taqi Almuqaddam , Saya membuka lembaran yang berisi  Doa Alfu Shalawat  dan memperlihatkannya pada Pak H. “  Alfu shalah wa alfu salam , `alaika Ya Rasulullah sayidil Mursaliin wa aalih.. ( seribu shalawat dan seribu salam kuhaturkan untukmu wahai tuannya  para Rasul dan keluarga beliau…) bibir nya perlahan-lahan melantunkan bait demi bait salah satu shalawat yang biasa  saya abaca  setiap hari. Selanjutnya saya bertanya ,” Kepada siapa shalawat ini dilantunkan ? Kepada Rasulullah Muhammad kan ?Lalu mengapa mereka menuduh kami menganggap ALi sebagai nabi ?”

Selanjutnya sayapun memperlihatkan sebuah KItab berjudul Mafatihul Jinan , kemudian saya berkata ,” Kitab ini merupakan kitab yang direkomendasikan oleh para ulama syiah, isinya berbagai amalan yang diambil dari  hadist-hadist yang mutawatir menurut madzhab ahlulbait, saya akan buka  pada Bab III dan silakan baca sendiri .Terlihat Pa H memperhatikan dengan seksama bait demi bait  sebuah doa ziarah yang sangat dianjurkan dibaca oleh muslim syiah setiap bulan kelahiran Rasulullah untuk mengenang beliau   .

Berikut  terjemahnya saya tuliskan , aslinya  pembaca bisa search sendiri :
“ Ya Rasulullah, aku bersaksi bersama setiap yang bersaksi, dan membela dari setiap penentang, bahwa engkau telah menyampaikan seluruh risalah Tuhanmu dan menasehati ummatmu,
berjuang di jalan Tuhan-Mu dan menerangkan perintah-Nya,mengemban tugas yang berat , mengajak ke jalan-Nya dengan bijaksana dan nasehat yang baik dan indah, dan menyampaikan kebenaran,
engkau menyayangi orang-orang mukmin dan bersikap tegas terhadap orang-orang kafir, mengabdi kepada Tuhanmu dengan tulus-ikhlas sehingga engkau dipanggil ke hadirat-Nya,

Karena itu Allah menganugerahkan kepadamu kedudukan yang paling mulia dari semua kedudukan orang-orang yang dimuliakan, tempat yang paling tinggi dari semua tempat para muqarrabin dan derajat yang paling mulia dari derajat para rasul.
Ya Allah, curahkan semua (shalawat-Mu dan kesempurnaan keberkahan-Mu, keutamaan kebaikan-Mu, kemuliaan salam dan karamah serta rahmat-Mu; shalawat para malaikat-Mu Al-Muqarrabin dan shalawat para nabi-Mu, shalawat para imam pilihan-Mu dan shalawat hamba-hamba-Mu yang saleh, shalawat seluruh penduduk langit dan bumi, dan shalawat seluruh makhluk-Mu terdahulu dan kemudian yang bertasbih kepada-Mu ya Rabbal ‘alamin)


Sampaikan semua shalawat itu
kepada Muhammad hamba-Mu dan Rasul-Mu, kesaksian-Mu dan Nabi-Mu,
kepercayaan-Mu, rahasia-Mu dan kemuliaan-Mu,
kekasih-Mu dan pilihan-Mu.

( Bersambung ..... )

Ki Akbar ( Abu Shadra )