Saya kemudian menunjukan sebuah
copyan kitab tulisan seorang ulama syiah bernama Sayid Ahmad Taqiyul muqaddam , Saya membuka lembaran yang
berisi Doa Alfu Shalawat dan memperlihatkannya pada Pak H. " Doa ini adalah Doa seribu shalawat. Isinya shalawat yang berisi gelar dan nama-nama kanjeng Rasulullah. Silakan Pak H periksa sendiri dan baca “ujar saya."
" Alfu shalah wa alfu salam , `alaika Ya Rasulullah sayidil Mursaliin wa aalih.. ( seribu shalawat dan seribu salam kuhaturkan untukmu wahai tuannya para Rasul dan keluarga beliau…) bibir nya perlahan-lahan melantunkan bait demi bait salah satu shalawat yang biasa saya baca hampir setiap hari. Selanjutnya saya bertanya ,” Kepada siapa shalawat ini dilantunkan ? Kepada Rasulullah Muhammad kan ?” tambah saya.
" Alfu shalah wa alfu salam , `alaika Ya Rasulullah sayidil Mursaliin wa aalih.. ( seribu shalawat dan seribu salam kuhaturkan untukmu wahai tuannya para Rasul dan keluarga beliau…) bibir nya perlahan-lahan melantunkan bait demi bait salah satu shalawat yang biasa saya baca hampir setiap hari. Selanjutnya saya bertanya ,” Kepada siapa shalawat ini dilantunkan ? Kepada Rasulullah Muhammad kan ?” tambah saya.
Selanjutnya sayapun
memperlihatkan sebuah KItab berjudul Mafatihul Jinan , kemudian berkata ,”
Kitab ini merupakan kitab yang direkomendasikan oleh para ulama syiah, isinya
berbagai amalan yang diambil dari hadist-hadist
yang mutawatir menurut madzhab ahlulbait, saya akan buka pada Bab III dan silakan baca sendiri
.Terlihat Pa H memperhatikan dengan seksama bait demi bait sebuah doa ziarah yang sangat dianjurkan
dibaca oleh muslim syiah setiap bulan kelahiran Rasulullah untuk mengenang
beliau .
Berikut terjemahnya saya tuliskan , aslinya pembaca bisa search sendiri :
“ Ya Rasulullah, aku bersaksi bersama setiap yang bersaksi,
dan membela dari setiap penentang, bahwa engkau telah menyampaikan seluruh
risalah Tuhanmu dan menasehati ummatmu,
berjuang di jalan Tuhan-Mu dan menerangkan
perintah-Nya,mengemban tugas yang berat , mengajak ke jalan-Nya dengan
bijaksana dan nasehat yang baik dan indah, dan menyampaikan kebenaran,
engkau menyayangi orang-orang mukmin dan bersikap tegas
terhadap orang-orang kafir, mengabdi kepada Tuhanmu dengan tulus-ikhlas sehingga
engkau dipanggil ke hadirat-Nya,
Karena itu Allah menganugerahkan kepadamu kedudukan yang paling mulia dari semua kedudukan orang-orang yang dimuliakan, tempat yang paling tinggi dari semua tempat para muqarrabin dan derajat yang paling mulia dari derajat para rasul.
Ya Allah, curahkan semua (shalawat-Mu dan kesempurnaan keberkahan-Mu, keutamaan kebaikan-Mu, kemuliaan salam dan karamah serta rahmat-Mu; shalawat para malaikat-Mu Al-Muqarrabin dan shalawat para nabi-Mu, shalawat para imam pilihan-Mu dan shalawat hamba-hamba-Mu yang saleh, shalawat seluruh penduduk langit dan bumi, dan shalawat seluruh makhluk-Mu terdahulu dan kemudian yang bertasbih kepada-Mu ya Rabbal ‘alamin)
Sampaikan semua shalawat itu
kepada Muhammad hamba-Mu dan Rasul-Mu, kesaksian-Mu dan Nabi-Mu,
kepercayaan-Mu, rahasia-Mu dan kemuliaan-Mu,
kekasih-Mu dan pilihan-Mu.
Ya Allah, Engkau berfirman kepada Nabi-Mu Muhammad saw: “Kalau sekiranya mereka ketika menzalimi diri mereka datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka dapati Allah Maha Menerima taubat lagi Maha Menyayangi.” (An-Nisa’: 64).
Aku tidak hadir disisi Rasul-Mu saw ketika beliau masih hidup. Ya Allah, kini aku datang untuk berziarah kepadanya karena aku mencintainya, ingin bertaubat dari keburukan amalku, aku mengakui dosa-dosaku dan memohon ampun kepada-Mu, Engkau lebih mengetahui dosa-dosaku daripadaku.
Aku menghadap kepada-Mu dengan Nabi-Mu, Nabi pembawa rahmat (semoga shalawat-Mu tercurahkan kepadanya dan keluarganya), maka jadikan aku, ya Allah, dengan Muhammad dan Ahlul baitnya, orang yang mulia di sisi-Mu di dunia dan akhirat, dan tergolong kepada orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah.
Ya Allah, anugerahkan kepadaku dari sisi-Mu maghfirah, rahmat dan rizki yang luas, yang baik dan bermanfaat sebagaimana yang telah Kau anugerahkan kepada orang yang datang kepada Nabi-Mu Muhammad saw ketika beliau hidup, lalu ia mengakui dosa-dosanya dan Rasul-Mu (semoga shalawat tercurahkan kepadanya dan Ahlul baitnya) memohonkan ampunan baginya, lalu Engkau mengampuninya dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang mengasihi.
Ya Allah, sungguh aku mendambakan dan mengharapkan-Mu,
aku berdiri di hadapan-Mu, berpaling dari selain-Mu,
aku berharap limpahan pahala-Mu.
Sungguh kini aku mengakui dosa-dosaku, tidak mengingkarinya,
aku bertaubat kepada-Mu dari perbuatan dosa yang telah kulakukan.
Dengan semua ini aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku yang mengharuskan siksa-Mu.
Aku berlindung kepada-Mu dengan kemuliaan wajah-Mu dari kedudukan yang hina pada hari diungkapkan segala tirai dan ditampakkan segala rahasia dan aib.
Yaitu, hari kerugian dan penyesalan.
Hari yang gersang dan panas, hari kiamat dan perpisahan, hari pembalasan, hari yang bandingannya 50.000 tahun, hari ditiupnya sangkakala, hari yang penuh dengan ketakutan, hari manusia dibangkitkan kembali dan dikumpukan.
Hari manusia bangkit menuju Tuhan alam semesta. Hari manusia lari dari saudaranya, dari ibunya, dari bapaknya, dari pasangannya, dan anak-anaknya.
Hari bumi dihancurkan dan langit dibinasakan, hari setiap manusia datang menghujat dan menyesali dirinya.
Hari manusia dikembalikan kepada Allah lalu diberitahukan kepada mereka amal perbuatan mereka, hari tak ada seorang pun pelindung yang dapat memberi perlindungan dan tak seorang pun mendapat pertolongan kecuali orang yang dikasihi Allah, karena Dialah Yang Maha Mulia dan Maha Pengasih.
Hari manusia dikembalikan ke alam ghaib dan alam kesyaksian, hari manusia dikembalikan kepada Allah Pelindung Yang Benar, hari mereka keluar bergegas dari alam kubur seakan mereka berlari menuju nasibnya yang baik, seperti belalang yang bertebaran, mereka berlari ketakutan menghadap Malaikat yang memanggil munuju Allah.
Hari itu hari kiamat, hari bumi digoncangkan, langit bagaikan nanah mayat, gunung-gunung hancur berserakan, hari yang tak bertanyakan lagi panasnya air yang sedang mendidih, hari bersaksi dan disaksikan, hari para malaikat berbaris dan bershaf-shaf.
Ya Allah, kasihi keadaanku pada hari itu dengan keadaanku hari ini.
Jangan hinakan aku pada hari itu karena kezalimanku terhadap diriku.
Ya Rabbi, jadikan perjalananku pada hari itu bersama para kekasih-Mu,
dan mahsyar (tempat berkumpul)ku bersama golongan Muhammad dan ahlul baytnya (sa). Jadikan telaga Muhammad tempat kembaliku, dan cahaya kemuliaannya keberangkatanku.
Berikan padaku buku catatan amalku di tangan kananku sehingga aku beruntung dengan amal-amal baikku. Dengannya putihkan wajahku, mudahkan hisabku, lebihkan timbanganku. Berangkatkan aku bersama orang-orang yang beruntung dari hamba-hamba-Mu yang saleh menuju ridha-Mu dan surga-Mu ya Ilahal ‘alamin.
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu
Jangan hinakan aku pada hari itu di hadapan-Mu dan makhluk-Mu karena rahasiaku.
Jangan pertemukan aku dengan kehinaan dan penyesalan karena dosa-dosaku
Jangan tampakkan keburukan-keburukanku di atas kebaikan-kebaikanku
Jangan puji aku dengan namaku di hadapan makhluk-Mu
Ya Karim ya karim, maafkan aku, ampuni aku.
Ya Allah, lindungi keadaanku hari itu dari keadaan orang-orang yang buruk, dari kedudukan orang-orang yang celaka.
Jika Kau bedakan di antara makhluk-makhluk-Mu lalu Kau pisahkan mereka menurut amal-amal mereka munuju tempat tinggal mereka, maka masukkan aku dengan rahmat-Mu ke pada kelompok hamba-hamba-Mu yang saleh dan para kekasih-Mu menuju ke surga-Mu ya Rabbal ‘alamin.
Salam atasmu, Ya Rasulullah
Salam atasmu, wahai pembawa berita bahagia dan peringatan
Salam atasmu, wahai pelita yang menerangi
Salam atasmu, wahai duta di hadapan Allah dan makhluk-Nya
Ya Allah, jangan jadikan kesempatan ini sebagai kesempatan yang terakhir untuk berziarah kepada Nabi-Mu saw.
Jika Kau matikan aku, aku akan bersaksi dalam kematianku seperti apa yang kupersaksikan dalam hidupku, bahwa:
Engkau adalah Allah, tiada Tuhan selain Engkau Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Mu, Muhammad adalah hamba-Mu dan Rasul-Mu, para Imam dari Ahlul baytnya adalah para kekasih-Mu, pasukan-Mu dan hujjah-Mu terhadap makhluk-Mu, para khalifah-Mu atas hamba-hamba-Mu, orang-orang yang paling alim di seluruh negeri-Mu, khazanah ilmu-Mu, pemelihara rahasia-Mu dan penerjemah wahyu-Mu.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sampaikan salam dan hormatku kepada ruh Nabi-Mu Muhammad dan keluarganya saat ini dan setiap saat. Ya Rasulullah, semoga salam, rahmat dan keberkahan Allah senantiasa tercurahkan kepadamu. Dan semoga Allah tidak menjadikan salam ini sebagai salamku yang terakhir padamu.
(Kitab Mafâtihul Jinân, bab 3: 319 ; atau Terjemahan Indonesia Mafatihul Jinan Bab III (Penerbit Alhuda)
Selanjutnya saya kembali bertanya ,” Adakah nama
`Ali sebagai Nabi disebut dalam doa ziarah ini ? Atau silakan cari dalam
seluruh halaman di Kitab Mafatihul Jinan , adakah nama Ali disebut-sebut
sebagai Nabi? Bila seandainya ada, maka benar Ali adalah nabinya orang syiah .
Dan tidak , maka ini adalah sebuah kebohongan yang disebarkan kelompok tertentu
dengan tujuan memecah belah ummat .
“Dalam kitab Mafatihul Jinan ini, kita akan
temukan doa ziarah pada para syuhada Uhud, ziarah pada Hamzah. Disini pun ada
Bab khusus ( saya membuka Mafatihul Jinan Bab III Pasal IV ) yang membahas
ziarah kota Najaf, ziarah Amirul Mukminin, yakni ziarah ke kubur Imam Ali ?
Silakan antum periksa , disini disebut-sebut Assalamu`alaika Ya Amirul
mukminin, Ya `Aliyabna Abi Tholib .. adakah diBab Ziarah khusus pada imam Ali
ini disebut-sebut bahwa Ali sebagai nabi ? Tidak ada bukan ? Lalu mengapa
mereka para Ustadz Salafi menuduh kami menjadikan Ali sebagai Nabi ? “ kembali
saya mengajaknya berfikir. Terlihat dahi Pak H semakin berkerut.
Kemudian saya menambahkan ,”
Dalam setiap majelis-majelis syiah, kami senantiasa mengucapkan shalawat atas
Nabi beserta keluarganya “ Allahumma
shalli `ala Muhammad wa aali Muhammad” . silakan Bapak periksa seluruh
kitab-kitab syiah. Kami bershalawat kepada Rasulullah Muhammad. Bahkan dalam
Mafatihul Jinan Bab I, pada pembahasan Amalan hari Jum`at, kami mengkhususkan
hari tersebut untuk banyak mengucapkan shalawat. Dan setiap nama Nabi disebut,
kami mengucapkan “ Shalallahu `alaihi wa aalihi wasalam” Untuk beliau dan
keluarga beliau shalawat dan salam .”
“ Pada Bab III Mafatihul Jinan , Pasal I , disana
ada Ziarah Kota Madinah . Jelas-jelas disebutkan keutamaan berziarah pada
Rasulullah. Disana ada doa ziarah khusus yang menunjukan kecintaan kaum
muslimin syiah pada Rasulullah. Dan kami menyebut beliau dengan gelar Abal
Qosim, Rasulullah, Sayidina wa maulana, dan lain sebagainya. Silakan antum
periksa sendiri ” Lanjut saya.
Selanjutnya saya pun menunjukan buku " Siapakah Nabi Terakhir" karangan Ja`far Subhani, walaupun beliau bukan merupakan Marja taqlid di dunia Syiah, setidaknya kapasitas beliau sebagai seorang Profesor of Islamic Seminary cukup mewakili alam pikiran kaum muslim syiah terpelajar tentang kenabian Muhammad saww sebagai Nabi dan Rasul yang terakhir,Laa nabiya ba`dahu.
Selanjutnya saya pun menunjukan buku " Siapakah Nabi Terakhir" karangan Ja`far Subhani, walaupun beliau bukan merupakan Marja taqlid di dunia Syiah, setidaknya kapasitas beliau sebagai seorang Profesor of Islamic Seminary cukup mewakili alam pikiran kaum muslim syiah terpelajar tentang kenabian Muhammad saww sebagai Nabi dan Rasul yang terakhir,Laa nabiya ba`dahu.
PENYEBUTAN `ALAIHI SALAM UNTUK `ALI
Tapi benarkah ada yang bilang bahwa orang syiah
menyebut `Ali dengan `alaihi salam ? Bukankah sebutan tersebut khusus bagi Nabi
saja ? “ Pak H kembali bertanya .
“ Selama ini memang kebiasaan muslim ahllusunnah
menyebut para Nabi dengan sebutan `alaihi salam . Ini adalah sebuah tradisi
kaum muslimin. Kita tidak pernah menemukan adanya hadist yang memerintahkan
bahwa sebutan `alaihi salam hanya bagi para nabi dan rasul saja, selain mereka
haram. Karena itu, berbeda dengan Muslimin pada umumnya, kaum muslimin syiah memiliki kebiasaan menyebut `alaihi
salam tidak hanya kepada para Nabi dan Rasul saja, para ibunda Rasul yang
sholeh pun kami mengucapkan `alaiha salam. Seperti Siti Hajar `alaiha salam,
siti Maryam `alaiha salam. ”
“ Bahkan para Imam pun mendapat sebutan `alaihi salam setiap kali
menyebut nama mereka `alaihimus salam, termasuk di dalamnya penyebutan untuk
Imam `Ali karena beliau adalah termasuk salah satu Imam kami. Dan tradisi ini tidak bertentangan dengan
Qur`an suci. Dalam Qur`an Surat 20 ayat 47 disebutkan begini ; Dan selamat
sejahtera ( salam ) bagi orang-orang yang mengikuti petunjuk agama Allah . Dalam ayat lainnya , yaitu Surat 6 ayat 54
disebutkan Dan apabila datang orang-orang yang beriman pada ayat-ayat kami ,
maka katakanlah “ atasmu salam “ . Jadi , Qur`an mengisyaratkan bahwa
orang-orang mukmin yang mengikuti petunjuk selain Nabi juga berhak mendapatkan ucapan salam ,
`alaihi salam , atau salam atas mereka . Apakah Imam Ali bukan orang mukmin
sehingga kita diharamkan kami mengatakan salam atasnya ? Apakah beliau bukan orang
yang mendapat petunjuk hingga kita tidak
boleh mengucapkan salam bagi beliau ? “
Saya pun melanjutkan ,” Kami
menyebut `Ali dengan sebutan `Ali `alaihisalam karena kami meyakini bahwa
beliau mendapat petunjuk dan beliau adalah mukmin haqqi, bukan karena meyakini beliau
adalah Nabi. Dalam seluruh kitab-kitab syiah kita akan temukan predikat Amirulmukminin Ali atau Sayidina Ali, tapi kita tidak akan pernah
temukan kata Nabi `Ali, tidak ada dan
tidak pernah ada. Kecuali barangkali dalam situs-situs Salafi-wahabi pembenci
syiah. Seperti halnya antum akan temukan penyebutan Sayidah Hajar `alaiha salam, atau sayidah
Maryam `alaiha salam, bukan karena
mereka adalah Nabi, tapi karena keshalehan dan keimanan mereka. Jadi, kalau ada
Ustadz Salafi yang mengaku ahlisyiah
mengatakan bahwa bukti bahwa orang syiah menganggap Ali sebagai Nabi adalah
dengan menyebut `alaihi salam dibelakang nama `Ali. Ini adalah fitnah murahan.
Tidak ada hubungan antara kata `alaihi salam dengan kenabian .”
Suara adzan ashar terdengar
berkumandang, diskusi rehat dulu untuk menunaikan shalat ashar.
Ki AKbar (Abu Sadra )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar